Banjir Singkil
Berbulan-bulan Singkil Direndam Banjir, Ini Penyebab dan Solusinya
Pemerintah Aceh dan Pemerintah Sumut hendaknya sepakat mengusulkan kepada pemerintah pusat agar pengendalian banjir di Aceh dan Sumatera Utara dijadik
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
Hutan yang gundul menyebabkan fungsinya sebagai reservoir ketika hujan turun dengan curah tinggi, sudah gagal atau tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
Imbasnya, hujan deras di hulu bisa menyebabkan banjir kiriman di hilir, dalam hal ini di wilayah Aceh Singkil.
Program reboisasi atau penanaman kembali hutan yang sudah kritis dan gundul tidak pernah dilakukan dalam 60 tahun terakhir untuk mengimbangi laju deforestasi yang tak terkendali sejak 1969.
2. Faktor Planologi/Tata Ruang
Penambahan bangunan dan perkembangan pembangunan yang tidak sesuai dengan lokasi peruntukannya atau menyimpangi RTRW, baik oleh masyarakat maupun pemerintah juga memberikan andil bagi terjadinya banjir berulang.
Penataan ruang yang bermasalah dan alih fungsi lahan rawa gambut menjadi perkebunan sawit menyebabkan hilangnya daerah resapan air.
3. Faktor Hidrologis, Geologis, dan Klimatologis
Di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Singkil tidak tersedia tandon yang berfungsi sebagai "bak raksasa" yang bisa menyimpan air di musim penghujan dan menyalurkannya ke laut di musim kemarau.
Di sepanjang DAS Singkil juga tidak pernah dibuat kanal yang berfungsi sebagai pengendali banjir, terutama pada musim penghujan.
Biaya pembuatan kanal cukup mahal dan belum pernah dialokasi dana APBN untuk itu.
Air pasang laut (rob) sering datang bersamaan dengan terjadinya banjir kiriman sehingga kawasan pesisir Aceh Singkil kebanjiran.
Turunnya permukaan tanah di wilayah Aceh Singkil sebagai dampak dari gempa Nias pada 28 Maret 2005 juga menyebabkan terjadinya banjir dalam skala masif.
Khusus di Kecamatan Singkil, penyebab utama banjir lama surut adalah karena kanal saluran pembuangan yang terbatas dan tersumbat. Buktinya, pada saat pasang surut pun, banjir di Kota Singkil lama sekali surutnya. Kondisi ini semakin parah karena di muara pun terjadi pendangkalan.
Sejak gempa Nias 28 Maret 2005 daratan Singkil menurun sehingga posisi daratan Singkil kini berada beberapa sentimeter di bawah permukaan laut. Akibatnya, apabila turun hujan maka air hujan yang mempertinggi debit sungai/banjir tertahan atau tidak bisa dengan cepat terkirim ke laut, apalagi jika bertepatan dengan terjadinya pasang rob (15 dan 30 hari bulan), bahkan air laut yang justru masuk ke sungai beserta ikan-ikan lautnya.
Pendangkalan akan terus terjadi dikarenakan daratan Singkil lebih rendah dari laut atau setidak-tidaknya sejajar dengan permukaan laut. Kondisi ini mengakibatkan pasir yang ribuan meter kubik setiap hari saat dibawa oleh arus sungai tidak dapat tersalur langsung ke laut.
Hujan tak Henti Mengguyur, Genangan Banjir Terus Naik Landa Sejumlah Wilayah di Pusat Kota |
![]() |
---|
Banjir di Jalan Nasional Surut, Kendaraan Menuju dan Keluar Singkil Lancar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Banjir Rendam Jalan Nasional di Aceh Singkil, Tiang Listrik Timpa Tangki CPO |
![]() |
---|
Banjir Genangi Permukiman Dusun II Ketapang Indah, Aceh Singkil |
![]() |
---|
Tiga Perusahaan Bantu Korban Banjir, Mayoritas Masih Abaikan Surat Pj Bupati Aceh Singkil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.