Konflik Palestina vs Israel

Hamas Alami Kemajuan Pesat, 14 Tentara Elite Israel Tewas Dalam Pertempuran Sengit di Gaza

Itu menjadikan jumlah tentara yang terbunuh sepanjang akhir pekan menjadi 14, ketika Israel memperdalam serangannya terhadap pejuang Palestina di Gaza

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
Times of Israel
Tentara IDF terbunuh di Jalur Gaza pada tanggal 22 dan 23 Desember 2023. Dari teratas: Sersan Utama. (res.) Nadav Issachar Farhi, Sersan Utama. (res.) Eliyahu Meir Ohana, Sersan. Kelas Satu (res.) Elyassaf Shoshan, Sersan. Kelas Satu (res.) Ohad Ashur, Sersan Staf. Roy Elias; tengah: Sersan Staf. David Bogdanovskyi, Staf Sersan. Orel Bashan, Sersan Staf. Itamar Shemen, Staf Sersan. Gal Hershko, Kpt. Oshri Moshe Butzhak; bawah: Warrant Officer (res.) Alexander Shpits, Sersan Utama. (res.) Shay Termin, Staf Sersan. Birhanu Kassie, Sersan Staf. Nir Rafael Kananian. 

Tak hanya itu, IDF juga paling takut dengan aksi penyergapan oleh Hamas, yang telah menyebabkan 9 tentaranya tewas.

Kantor berita Al Jazeera, Sabtu (23/12/2023) melaporkan bahwa, para pejuang Palestina terlibat dalam peperangan jarak dekat di kota Gaza,

Hal itu sebagai upaya mereka untuk melawan IDF dan Hamas mengklaim kemenangan ketika sebuah batalion Israel ditarik keluar dari wilayah Palestina untuk “beristirahat”, menurut lembaga pemantau perang.

Baca juga: Perkuat Houthi di Laut Merah, Iran Borong Rudal Jelajah Talaeiyeh dan Heli Pintar

Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. (JACK GUEZ / AFP)
Tentara Israel berkumpul di sisi Israel di sepanjang wilayah perbatasan Gaza Israel di Israel selatan pada 12 Desember 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung dengan gerakan Hamas Palestina. (JACK GUEZ / AFP) ()

Baca juga: Gaza Utara Dibombardir Israel, 166 Warga Palestina Meninggal dalam 24 Jam

Ketika pasukan Israel berupaya membersihkan wilayah Jabalia di Gaza utara, para pejuang Palestina bersembunyi dan melakukan penyergapan dengan senjata kecil dan granat.

Hal itu dikemukakan oleh lembaga pemikir yang berbasis di AS, The Institute for the Study of War (ISW) dan Proyek Ancaman Kritis (CTP).

Pejuang Palestina melakukan perlawanan paling keras di lingkungan Sheikh Radwan di Jabalia, kata ISW dan CTP dalam laporan situasi terbaru mereka.

“Serangan yang hampir terjadi setiap hari terhadap pasukan Israel di lingkungan Sheikh Radwan, menunjukkan bahwa wilayah tersebut adalah salah satu wilayah dengan kemampuan pertahanan milisi Palestina yang signifikan di Jalur Gaza utara”, kata para pemantau.

Kelompok bersenjata Palestina terus berperang di Jalur Gaza tengah dan di selatan, dan dicap sebagai kekalahan ketika Israel memindahkan Batalyon ke-13 Brigade Golani dari Gaza.

Alasan yang tidak masuk akal dikemukakan IDF bahwa tujuannya untuk “bernafas” selama 48 jam setelah 21 hari pertempuran sengit di Jalur Gaza.

“Unit ini telah kehilangan 44 tentara sejak 7 Oktober dan menghadapi penyergapan multi-bagian yang kompleks (di Shujayea) pada 12 Desember, yang menyebabkan sembilan tentara tewas,” menurut ISW/CTP. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved