Pulau Weh Rentan Gempa dan Tsunami, GEN-A dan STIS Al-Aziziyah Gelar Edukasi Kebencanaan di Sabang
Puluhan pelajar dan mahasiswa Sabang mengikuti pelatihan dan simulasi gempa bumi dan tsunami di Aula Kantor Walikota Sabang, Sabtu (23/12/2023).
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Peringati 19 Tahun Tsunami Aceh, GEN-A dan STIS Al-Aziziyah Gelar Edukasi Kebencanaan di Sabang
SERAMBINEWS.COM - Puluhan pelajar dan mahasiswa Sabang mengikuti pelatihan dan simulasi gempa bumi dan tsunami di Aula Kantor Walikota Sabang, Sabtu (23/12/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh 100 orang peserta dan menghadirkan Nabilla Maharani (RAKAN-SMONG GEN-A), Sjafrizal, SE, MSi (Sekretaris FPRB Aceh), dan dr Imam Maulana (Fasilitator Tangguh Bencana).

Materi pertama dengan topik "Mitigasi Risiko Bencana di Pulau Weh" di sampaikan oleh Sjafrizal.
Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa masyarakat pulau Weh sangat rentan terdampak gempa bumi dan tsunami, namun upaya mitigasi masih terbatas.
"Jalur evakuasi belum memadai, dan rute penyelamatan juga masih belum akurat, serta titik kumpul evakuasi gempa bumi di fasilitas publik juga masih jarang tersedia", jelas Sjafrizal.
Selain itu, kesadaran masyarakat terkait kesiapsiagaan juga masih perlu ditingkatkan.
Baca juga: GEN-A Beri Pelatihan Public Speaking untuk Siswa SMA IT Nurul Ikhwah Nagan Raya
Materi kedua dengan topik "Konsepsi mitigasi bencana dalam pandangan Islam" disaampaikan oleh Nabilla Maharani.
Dia mengatakan bahwa dalam Islam terdapat 3 sisi pandang terhadap bencana. "Yaitu Azab bagi orang yang mungkar, teguran bagi orang yg lalai, dan ujian bagi orang yang taat," katanya.
Selain itu, Nabilla juga menambahkan bahwa dalam Islam kita diwajibkan berikhtiar untuk mempertahankan nyawa, bukannya pasrah dan abai termasuk dalam kebencanaan.
Sementara itu menurut dr Imam Maulana mengatakan bahwa dengan adanya pemahaman akan edukasi bencana yang tepat kepada masyarakat diharapkan dapat menyelamatkan banyak nyawa jika terjadi bencana.
Hal ini juga pernah terbukti saat kejadian tsunami Aceh 2004, dimana enduduk Simeulue tak banyak yang menjadi korban jiwa.
"Gempa dan Tsunami Aceh 2004 menewaskan lebih dari 200.000 jiwa, sedangkan di Simeulue hanya 7 orang korban. Hal ini karena masyarakat Simeulue secara turun temurun mengedukasi masyarakat sejak dini tentang apa yg harus dilakukan jika tsunami terjadi yaitu melalui Nandong Smong. Hal menjadi bukti bahwa edukasi yg benar, dapat menyelematkan nyawa," katanya.
Baca juga: GEN-A Edukasi Remaja Putri Tentang Antisipasi Pelecehan Seksual dan Kesehatan Reproduksi
Pada akhir kegiatan, seluruh peserta mengikuti simulasi gempa bumi, tanya jawab, games kebencanaan dan pemberian hadiah.
Sebagai informasi, program ini merupakan kolaborasi GEN-A dan DEMA STIS Al-Aziziyah Sabang serta didukung oleh Pemerintah Kota Sabang, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Bank Syariah Indonesia, dan FASTANA-TDMRC.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Motif Bungong Ue dan Geulumbang Antar Sabang Raih Anugerah Serambi Ekraf Awards 2025 |
![]() |
---|
Buron Pemerkosa Anak di Sabang Ditangkap Saat Hendak Melaut di TPI Lampulo |
![]() |
---|
Sabang Musnahkan Obat Kedaluwarsa Senilai Rp 2,3 Miliar |
![]() |
---|
Wakil DPRK Sabang: BPKS Harus Jadi Manfaat, Bukan Konflik |
![]() |
---|
Jadwal Kapal Feri Banda Aceh–Sabang Sepekan ke Depan Mulai Besok, 29 Agustus Hingga 3 September 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.