Perang Gaza
Perang Gaza di Mata Jurnalis Naghan Mohanna, Kami tak akan Pernah Menyerah, Gaza Tetap Ada di Hati
Setiap tempat yang kami kunjungi berubah karena kehancuran, tempat-tempat yang dulunya memberi kami kegembiraan menjadi sumber penderitaan, ketika ten
Setiap tempat yang kami kunjungi berubah karena kehancuran, tempat-tempat yang dulunya memberi kami kegembiraan menjadi sumber penderitaan, ketika tentara Israel berusaha mematahkan tekad dan kemauan kami.
Saya sekarang telah jauh dari orang tua dan keluarga saya selama lebih dari dua bulan. Mereka memutuskan untuk tetap tinggal di utara, namun saya melarikan diri ke selatan, berjalan bersama kedua anak saya sejauh lebih dari 3 km.
Sepanjang perjalanan, Omar berjalan di samping saya, mendengarkan orang-orang mendiskusikan tank-tank Israel yang bergerak sangat dekat dengan kami, bersiap untuk menembakkan misilnya jika kami tidak mematuhi perintahnya.
Dia bertanya kepada saya, “Mama, di mana tanknya?” tapi aku memastikan untuk tidak membiarkan dia melihatnya, karena aku takut dengan reaksinya. Saya menyembunyikannya di antara orang-orang di sekitar kami.
Perjalanan ini, yang dibuat semata-mata demi keselamatan anak-anak saya, adalah perjalanan yang tidak akan pernah saya lupakan.
Tinggal di selatan, jauh dari keluargaku, membuatku patah hati. Saya tidak dapat menjangkau mereka dan yakin akan keselamatan mereka. Demikian pula, mereka mengkhawatirkan keselamatan saya.
Perang telah membubarkan kita. Saya tidak memiliki pengetahuan tentang teman, tetangga, atau kolega saya. Kami berlari untuk bertahan hidup, untuk menjadi saksi kebrutalan perang ini. Saya berharap semua orang yang saya kenal selamat.
Segala kematian membuat kita sulit memahami keheningan dunia yang seakan-akan meyakini bahwa kita tidak layak untuk hidup.
Namun, saya yakin bahwa kita, orang-orang yang dengan gagah berani berperang dalam perang ini, benar-benar layak mendapatkan kehidupan. Kami akan bertahan dan menjadi teladan keberanian dan pengorbanan.(*)
Pengalama ini ditulis jurnalis freelance di Gaza Nagham Mohanna dan telah terbit di situs thenationalnews dengan judul "War has changed everything, but Gaza will always be in our hearts"
Israel akan Duduki Gaza jika Hamas tak Sepakat Bebaskan Sandera |
![]() |
---|
Ikuti Prancis, Inggris, dan Malta, Kanada akan Akui Negara Palestina di Majelis Umum PBB |
![]() |
---|
Kelompok Negara Arab Minta Hamas Letakkan Senjata dan Serahkan Kekuasaan di Gaza |
![]() |
---|
Korban Tewas di Gaza Capai 60 Ribuan Orang, Bukti Israel Lalukan Genosida |
![]() |
---|
Ini Tuntutan Inggris sebagai Syarat untuk Mengakui Negara Palestina di PBB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.