Luar Negeri

Iran Bersumpah Balas Pengeboman di Makam Jenderal Soleimani, Bendera Merah Dikibarkan di Masjid

Pengibaran bendera merah di atas kubah masjid tersebut juga bisa ditafsirkan bakal ada pertempuran hebat yang datang.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa
Bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran, Iran. Pengibaran bendera merah di atas kubah masjid tersebut juga bisa ditafsirkan bakal ada pertempuran hebat yang datang. 

Setidaknya 12 korban adalah warga negara Afghanistan, menurut sumber yang sama.


Jenazah korban penyerangan Kerman akan dimakamkan di pemakaman syahid di Kerman usai Salat Jumat, sedangkan sisanya akan dibawa ke kampung halaman.

TV Iran juga melaporkan bahwa setelah salat, demonstrasi akan diadakan di seluruh negeri untuk "mengutuk serangan teroris" yang diklaim dilakukan ISIS.

Ada catatan menarik dari media Iran, Tasnim, tentang klaim ISIS sebagai dalang serangan di Kerman.

Baca juga: Pemasok Senjata Api ke DE Karyawan PT KAI Pendukung ISIS Ditangkap, Polri Buru Tersangka Lain

ISIS mengaku bertanggung jawab atas pemboman Kerman, tetapi menurut Tasnim, banyak hal tentang serangan itu yang tidak dijelaskan

Tasnim misalnya menyoroti penggunaan kata "Iran" dalam pernyataan ISIS.

Hal ini dinilai tidak biasa karena ISIS selalu menggunakan retorika Islam karena mereka tidak percaya pada konsep negara bangsa.

Dalam serangan di masa lalu terhadap Iran, mereka menyebutnya 'Provinsi Fars' atau 'Provinsi Khorasan' sebagai bagian dari Kekhalifahan Islam, namun tidak pernah disebut 'Iran'.

Hal kedua, menurut Tasnim, ISIS mempublikasikan foto dua tersangka pelaku bom bunuh diri dengan wajah diburamkan.

Hal ini sangat tidak biasa; pelaku bom bunuh diri sebelumnya tidak pernah diburamkan wajahnya.

"Selain itu, tidak ada alasan praktis mengapa gambar tersebut diburamkan, yang biasanya dilakukan untuk menghindari identifikasi yang mengarah pada penangkapan mereka. Ini bukan risiko aktif, karena pelaku bom bunuh diri sudah tewas dan tubuhnya hancur berkeping-keping."

Siapa Jenderal Soleimani?

Jenderal Soleimani, mantan kepala Pasukan Qods, sayap operasi luar negeri Iran, mendapat penghargaan di negaranya atas perannya dalam mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah.

Teheran sering menuduh Israel dan Amerika Serikat mendukung kelompok militan anti-Iran yang pernah melakukan serangan di masa lalu.

Serangan pada hari Rabu ini, yang paling berdarah sejak Revolusi Islam tahun 1979, terjadi ketika perang Israel melawan Hamas di Gaza mendekati tiga bulan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved