Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Pasukan IDF Siaga Tinggi, Takut Pembalasan Hizbullah atas Tewasnya Petinggi Hamas Saleh Al-Arouri

Sementara itu, pengamat Israel menyuarakan kekhawatiran mengenai potensi eskalasi jika resolusi politik tidak tercapai.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/Foto: Unit Juru Bicara IDF
Pasukan IDF di Jalur Gaza 

Belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan.


Pada hari Sabtu, kelompok Jama'a Islamiya Lebanon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan dua tembakan roket ke Kiryat Shmona di Israel utara.

Hizbullah dan tentara Israel terus saling baku tembak di sepanjang wilayah perbatasan, dengan satu serangan Israel masuk jauh ke dalam wilayah Lebanon dan menghantam sebuah rumah hampir 40 km (25 mil) dari perbatasan, kata koresponden Al Jazeera di Lebanon.

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada hari Jumat mengatakan seluruh Lebanon akan terekspos jika mereka tidak bereaksi terhadap pembunuhan wakil ketua Hamas al-Arouri dan memperingatkan bahwa mereka “pastinya tidak akan dibiarkan tanpa reaksi dan hukuman”.

Al-Arouri dibunuh dalam dugaan serangan Israel pada hari Selasa di kubu Hizbullah. Nasrallah telah memperingatkan Israel agar tidak memperluas konflik, dengan mengatakan “tidak ada batasan” dan “tidak ada aturan” dalam perjuangan kelompoknya jika Israel memilih untuk melancarkan perang terhadap Lebanon.


Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada hari Sabtu bahwa “penting” untuk menghindari eskalasi regional di Timur Tengah.

“Hal ini mutlak diperlukan untuk menghindari Lebanon terseret ke dalam konflik regional,” katanya, juga memperingatkan Israel bahwa “tidak ada yang akan menang dalam konflik regional”.

“Kami melihat intensifikasi baku tembak yang mengkhawatirkan di Jalur Biru,” tambahnya, mengacu pada garis demarkasi saat ini antara kedua negara, sebuah perbatasan yang dipetakan oleh PBB yang menandai garis penarikan pasukan Israel ketika mereka meninggalkan negara tersebut. Lebanon selatan pada tahun 2000.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan bahwa setiap pemboman skala besar di Lebanon selatan akan menyebabkan “ledakan komprehensif” di wilayah tersebut.

Melanjutkan pertempuran

Imran Khan dari Al Jazeera, melaporkan dari Beirut, mengatakan serangan Hizbullah pada hari Sabtu adalah hasil yang diharapkan menyusul pernyataan Nasrallah tentang pembunuhan al-Arouri.

“Israel tentu mengharapkan tanggapan. Mereka akan sangat waspada,” lapornya.

Khan mengatakan bahwa di tengah berlanjutnya pertempuran lintas batas, Hizbullah harus melakukan “perhitungan yang sangat politis” di Lebanon.

“Mereka tidak ingin Lebanon menderita akibat perang langsung. Tapi itu berbicara sulit. Dikatakan jika Israel ingin melakukan eskalasi, maka mereka akan merespons dengan cara yang sama,” tambahnya.

Israel dan Hizbullah hampir setiap hari saling baku tembak sejak perang di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu. Kekerasan sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved