Breaking News

Sadis! Terapis Pijat Bunuh dan Mutilasi Pasiennya di Malang, Jasad Korban Ditemukan Jadi Kerangka

Tersangka ditangkap Sat Reskim Polresta Malang Kota padra Kamis (4/1/2024) dan telah mengakui perbuatannya.

Editor: Faisal Zamzami
Istimewa via tribunnews
ilustrasi pembunuhan 

SERAMBINEWS.COM -  Kasus pembunuhan disertai mutilasi di Malang, Jawa Timur dengan tersangka seorang terapis pijat terungkap.

Kasus pembunuhan dilakukan di kos tersangka, Abdul Rahman pada pertengahan Oktober 2023.

Tersangka ditangkap Sat Reskim Polresta Malang Kota padra Kamis (4/1/2024) dan telah mengakui perbuatannya.

Korban yang berinisial AP (34) merupakan pengusaha kafe asal Surabaya, Jawa Timur.

Abdul Rahman sendiri merupakan seorang terapis pijat dan korbannya adalah pasiennya sendiri, Andrian Pranowo.

Pelaku membunuh korban yang sempat pijat di kamar kosnya di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Jawa Timur.

 

Baca juga: Fakta Suami Mutilasi Istri 10 Bagian di Malang, Pelaku Dihantui Arwah Korban, Serahkan Diri

Kronologi Kejadian

AP terakhir keluar rumah pada 14 Oktober 2023 dan pada 15 Oktober 2023 pihak keluarga membuat laporan orang hilang.

Sebelum dibunuh, AP mendatangi kos tersangka yang dijadikan sebagai tempat pijat dengan mengendarai mobil Toyota Rush Warna Hitam.

Korban dibunuh dan dimutilasi di dalam kos yang terlatak di Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Tutupi Aksinya dengan Renovasi Kamar Kos

Diketahui, pelaku menyewa dua kamar kos.

Satu kamar digunakan untuk ia dan istrinya beristirahat, dan satu lagi untuk membuka praktik terapi pijat kesehatan.

Pemilik kos, Muhamad Irianto (60) mengungkap fakta baru.

Pada bulan Oktober 2023 lalu, tersangka meminta izin untuk merenovasi kamar kos.

"Sekitar pertengahan Oktober, AR ini minta izin ke saya untuk renovasi mengecat kamar kos,"

"Selain itu, AR juga mengganti dan membelikan kasur baru, karena alasannya kasur yang lama sudah tipis dan sudah dibuang ke sungai," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (5/1/2024).

Setelah disetujui, pelaku sendiri lah yang mengecat kamar kosnya tersebut.

"Jadi, AR sendiri yang mengecat kamar kosnya," tambahnya.

Irianto tidak memiliki prasangka buruk terhadap Abdul Rahman karena sudah tinggal di kosnya selama 5 tahun.

"Saya pikir renovasi seperti biasanya. Lagipula, AR ini sudah kos di tempat kos saya sudah lama, hampir lima tahun. Jadi, tidak ada pikiran atau prasangka negatif," bebernya

Baca juga: Pensiunan BUMN Mutilasi Istri di Malang, Tubuh Dipotong Lalu Disimpan di ember, Ini Motifnya

Terbongkarnya Kasus

Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis menyatakan keluarga korban membuat laporan orang hilang pada 15 Oktober 2023.

Baca juga: Enam Fakta Pembunuhan 2 Wanita di Blitar, Kronologi hingga Ancaman Hukuman Tersangka Pelaku

Kasus ini terungkap setelah ada laporan penemuan kerangka manusia di Sungai Bango.

"Kemudian, ada penemuan tubuh manusia tanpa bagian kepala, tangan, serta kaki di Sungai Bango. Dari hal tersebut, kami lakukan penyelidikan," paparnya, Jumat (5/1/2024), dikutip dari TribunJatim.com.

Tersangka diamankan pada Kamis (4/1/2024) karena menjadi orang terakhir yang berkomunikasi dengan korban.

"Dan pada Jumat (5/1/2024) dinihari tadi, kami mendapati bahwa ada potongan tubuh yang dipendam tersangka di pinggir sungai."

"Potongan tubuh yang sudah tinggal tulang itu, adalah bagian kepala, telapak tangan dan telapak kaki," lanjutnya.

Petugas kepolisian kemudian membawa potongan jasad korban ke RS Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan autopsi.

Saat menjalani pemeriksaan, tersangka kooperatif dan mengakui semua perbuatannya.

"Dan saat ini, penyelidikan masih berjalan. Kami juga telah memeriksa sebanyak 3 orang saksi dan kemungkinan akan bertambah," bebernya.

Atas perbuatannya, tersangka dapat dijerat dengan Pasal 338 atau Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.

Selain melakukan pembunuhan, tersangka juga mengambil mobil korban yaitu Toyota Rush bernopol L-1465-JK.

AKP Nur Wasis menambahkan pihak keluarga korban telah diperiksa untuk mencocokkan sejumlah anggota tubuh korban.

"Kami sudah menghubungi pihak keluarga dari Surabaya, untuk mengenali bagian struktur giginya," tandasnya.

 

Sosok Korban

Terungkap sosok pria berinisial AP (34) pengusaha kafe yang ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang diduga menjadi korban mutilasi di Kota Malang, Jumat (5/1/2024), ternyata warga asal Perumahan Prapen Indah, Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya.

TribunJatim.com menelusuri kediamannya yang berada di alamat tersebut. Rumah korban berada gang pertama setelah memasuki pintu gerbang utama perumahan tersebut. 

Rumahnya berpagar teralis besi dengan hiasan ukiran tribal menyerupai bungai bercat putih itu, berada di deretan sisi kanan, berada tepat di tengah gang. 

Sepintas, tidak tampak adanya aktivitas para penghuni dari teras halaman rumah seluas 5 m x 3 m tersebut. 

Setelah memencet tombol bel petanda kedatangan tamu. 


Ternyata, ada seorang wanita berambut panjang dikuncir ke belakang tampak keluar dari pintu garasi di samping pintu utama rumah. 

Bukan untuk menyambut dan mempersilahkan awak media masuk. Melainkan, hanya untuk berdiri dicela kecil pintu garasi yang sengaja dibuka sedikit, dan si wanita itu memulai obrolan dari sana. 

Perempuan tersebut mengaku sebagai asisten rumah tangga (ART) rumah tersebut. Dan ia membenarkan bahwa sosok AP tinggal di rumah itu bersama kedua orangtuanya. 

"Iya benar tinggal di sini. Dia tinggal sama orangtuanya. Tapi gak ada di rumah pergi," kata ART yang enggan menyebutkan namanya itu, saat ditemui awak media, Jumat (5/1/2024) sore. 

Namun, si ART tersebut mengaku, AP tidak berada di rumah. Begitu juga dengan kedua orangtuanya. 

Saat ditanya mengenai insiden yang menimpa AP hingga sosok pria berpostur tinggi badan 170 cm dan berat badan 56 itu, belakangan ini dikabarkan hilang. 

Si ART makin irit bicara memberikan jawaban saat disodori sejumlah pertanyaan. 

Namun, si ART tak menampik, jika sosok anak majikannya itu telah dikabarkan hilang sejak Bulan Oktober 2023 silam. 

Dan, kedua majikannya atau orangtua AP, saat ini sedang berada di Kota Malang, untuk mengurus kasus tersebut. 

"Iya (ke Malang). Iya sejak Oktober 2023 kemarin gak ada. Saya ART-nya, sama ibu aja, sudah ya mas," pungkasnya. 

Pihak pengurus RT setempat juga membenarkan bahwa sosok AP tinggal di alamat tersebut bersama kedua orangtuanya. 

Namun, pengurus RT tidak mengetahui detail kebiasaan dan pekerjaan sosok AP. Apalagi mengenai insiden kriminalitas yang menimpa AP, sebelum sempat dikabarkan hilang. 

Di lain sisi, salah seorang tetangga yang tinggal di dekat rumah AP, mengaku dirinya juga sempat mendengar sekelebatan informasi bahwa AP belakangan ini, tak kunjung pulang. 

Namun, ia tak mengatahui, apakah AP memang pindah domisili atau memang karena memiliki urusan lain sehingga menyebabkan jarang pulang. 

"Iya kenal. Iya sempat dengar (hilang). Saya engga pernah interaksi. Cuma nyapa aja," ujarnya saat ditemui awak media, pada Jumat (5/1/2024) sore. 

Ia hanya sebatas mengetahui sosok AP sebagai seorang tetangganya yang tinggal di alamat tersebut. 

Dan ia juga tak menampik, bahwa sosok AP bekerja sebagai pengusaha kafe di Kota Batu. Selebihnya, perempuan berambut panjang sebahu itu, tidak mengetahuinya. 

"Iya tahu (dia punya kafe di Batu) jumlahnya gak tahu. Nomor telponnya gak tahu," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, pengusaha kafe asal Kota Surabaya berinisial AP (34) yang dilaporkan hilang sejak Oktober 2023, ditemukan dalam kondisi termutilasi dan tinggal tulang belulang di Kota Malang, Jumat (5/1/2024).

Awal Korban Hilang

Sebelumnya, pria pemilik sebuah kafe di Kota Batu itu dilaporkan hilang. Bahkan Polda Jatim telah mempublikasikan hilangnya pria tersebut kepada publik.

Dalam informasi orang hilang yang disampaikan Polda Jatim tersebut, disebutkan pada 14 Oktober 2023 siang, AP pamit berangkat kondangan ke Pandaan Pasuruan, lalu ke kafe miliknya di kota Batu.

Saat itu, AP mengendarai mobil Toyota Rush Warna Hitam nopol L 1465 JK.

Keesokan harinya, 15 Oktober 2023, dia mengabarkan pada orangtuanya akan mampir ke Malang sebelum pulang ke Surabaya.


Sejak saat itu, AP tak bisa dihubungi dan dinyatakan hilang.

Terkait penemuan jenazah korban, jenazah yang tinggal tulang belulang itu ditemukan terkubur di sebuah lahan dekat sungai di Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Dari penemuan tulang belulang itu, diperoleh dugaan bahwa korban juga dimutilasi.

Sedangkan pelaku pembunuhan, juga telah ditangkap, Kamis (4/1/2024) malam.

Soal penangkapan ini, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto membenarkan bahwa adanya temuan tulang belulang manusia tersebut, merupakan korban tindak pidana. 

Termasuk dengan identitas korban, juga telah sesuai dengan keterangan informasi soal orang hilang yang sempat dilansir oleh Bidang Humas Polda Jatim. 

Bahkan, lanjut Danang, pihaknya telah berhasil menangkap sosok tersangka yang menyebabkan tewasnya korban, pada Kamis (4/1/2024) malam. 

"(Ditangkap) tadi malam," ujar Kompol Danang melalui pesan tertulis kepada SURYA.co.id, pada Jumat (5/1/2024).

Saat disinggung mengenai sosok tersangka dan motifnya menghabisi nyawa korban. Termasuk dengan rentetan kronologi awal terkait kejadian yang melatarbelakangi kasus tersebut. 

Danang masih enggan menyebutkannya. Karena, sosok tersangka masih menjalani serangkaian tahapan penyidikan lanjutan. 


"Ini masih dalam pemeriksaan dan pengembangan," pungkasnya.

 

Baca juga: Gerhana Bulan Sepanjang 2024 Bakal Terjadi 4 Kali, Ini Tanggalnya, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Baca juga: Awal Tahun Harga Emping Melinjo Masih Normal, Ini Kisaran Harganya

Baca juga: Remaja Ini Tak Bisa Lepas Cincin yang Dipasang di Alat Kelaminnya, Petugas Damkar Turun Tangan

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Terbongkarnya Kasus Terapis Mutilasi Korbannya, Berawal dari Polisi Terima Laporan Orang Hilang

 

Terungkap Sosok Korban Mutilasi dari Terapis, Pengusaha Kafe di Surabaya, ART Beri Pengakuan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved