Konflik Palestina vs Israel

Israel Kewalahan Hadapi Hizbullah, IDF Dituding Sembunyikan Kekalahan Telak

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengklaim Israel sengaja menyembunyikan "kekalahan telak" dalam pertempuran melawan Hizbullah.

Editor: Amirullah
STR/AFP
Asap mengepul dekat situs militer Israel di desa perbatasan selatan Lebanon, Aita al-Shaab, menyusul penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah. Minggu (15/10/2023) Eskalasi konflik berkembang melibatkan Hizbullah Lebanon dengan Israel hingga saling baku tembak mematikan di perbatasan dengan kelompok pejuanga Hamas yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil, yang semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza. (STR/AFP) (AFP/AFP) 

SERAMBINEWS.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengklaim Israel sengaja menyembunyikan "kekalahan telak" dalam pertempuran melawan Hizbullah.

Hal itu dikatakan Nasrallah tatkala menyampaikan pidatonya di televisi hari Jumat (5/12/2023).

Pidato di Kota Baalbek itu disampaikan dalam rangka peringatan wafatnya pejabat Hizbullah bernama Mohammad Yaghi.

Dalam pidatonya Nasrallah turut mengungkapkan dukacitanya atas kematian Saleh al-Arouri, Wakil Kepala Politburo Hamas, karena serangan Israel di Beirut selatan.

"Pembunuhan terhadap Sheikh Saleh al-Arouri pasti akan dibalas, keputusan ada dalam pertempuran dan itu pasti akan diterapkan," kata dia dikutip dari Pars Today.

Dia mengatakan apabila pembunuhan itu tetap didiamkan, hal itu malah lebih membahayakan Lebanon daripada risiko yang muncul di medan tempur.

Menurut Nasrallah, dalam konflik antara Hizbullah dan Israel di perbatasan, pihaknya sudah menjalankan ratusan operasi militer anti-Israel.

Operasi itu merupakan bentuk dukungan kepada perjuangan warga Palestina di Gaza.

"Sejak 8 Oktober, kita telah masuk ke dalam pertempuran melawan Israel di sepanjang lebih dari 100 km di front selatan," ujar pemimpin Hizbullah itu.

"Perjuangan Islam di Lebanon sudah menjalankan lebih dari 670 operasi dalam 3 bulan, dan 48 tempat di perbatasan telah ditargetkan lebih dari sekali."

Gambar yang diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 12 Juli 2023, menunjukkan pemimpin gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato di televisi
Gambar yang diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 12 Juli 2023, menunjukkan pemimpin gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato di televisi (AL-MANAR / AFP)

Dia menyebut Hizbullah juga menargetkan peralatan teknis dan intelijen di utara wilayah yang diduduki. Kata dia, Hizbullah sudah menghancurkan semuanya.

Selain itu, dia menegaskan bahwa ada banyak kendaraan dan tank Israel yang dihancurkan di perbatasan.

Nasrallah kemudian mengutip laporan dari pejabat kesehatan Israel yang menyebutkan bahwa jumlah kematian di pihak Israel tiga kali lipat lebih besar daripada yang yang diungkapkan secara resmi.

Dilaporkan pula ada lebih dari 2.000 korban luka di pihak Israel.

"Apa yang terjadi di perbatasan selatan digambarkan oleh mantan Menteri perang Israel sebagai hal yang memalukan," katanya.

"Karena terdampak parah oleh kekalahan besar, musuh tidak membedakan yang meninggal dengan yang terluka, dan inilah bagian dari kebijakan tentang rahasia umum perihal kekalahannya."

Dia mengklaim operasi militer yang dijalankan Hizbullah membuat Israel kewalahan. Israel, kata dia, menyembunyikan kekalahan besarnya.

Nasrallah mengatakan salah satu hasil pertempuran di front utara ialah perpindahan warga Israel dari permukiman di utara.

"Perpindahan itu diperkirakan akan memunculkan tekanan psikologis, politik, dan keamanan terhadap kabinet musuh dan menambah kekhawatiran di front utara."

Di samping itu, Nasrallah mengatakan pertempuran yang kini berlangsung di selatan telah memberikan kesempatan untuk membebaskan Lebanon secara penuh,

"Kita mendapati diri kita berada pada titik sejarah yang menghadirkan kesempatan untuk membebaskan penuh setiap inci wilayah kita," ucapnya.

Sejak perang antara Hamas dan Israel meletus tanggal 8 Oktober lalu, situasi di perbatasan Lebanon-Israel memanas. Hizbullah dan Israel bertukar serangan.

Minta Iran usir AS

Dalam pidatonya Nasrallah juga meminta Irak untuk mengusir tentara Amerika Serikat (AS)

Nasrallah menilai saat ini adalah kesempatan bagi Irak untuk melakukan hal itu.

Hal itu karena AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tengah mengalami kekalahan strateguk di Ukraina.

"Motif yang mendasarinya ialah dukungan untuk Gaza, dan pemerintah AS khawatir akan hal itu, sedang kesulitan Ukraina," kata Nasrallah.

Dia juga meminta pemerintah dan rakyat Irak untuk bersatu mengusir para penjahat yang terlibat dalam kejahatan di Gaza, Palestina, dan Lebanon.

Kemudian, dia memuji sikap berani Irak mengenai Operasi Badai al-Aqsa.

Nasrallah meminta Irak mengusir pasukan AS dan menegaskan bahwa Irak tidak memerlukan tentara AS untuk melawan ISIS.

(Tribunnews/Febri)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ngos-ngosan Hadapi Hizbullah, Israel Dituding Sembunyikan Kekalahan Telak, Nasrallah Girang

Baca juga: Perang di Gaza, Pengamat Sebut Hamas Bisa Menang Lawan Israel, Kenapa?

Baca juga: 5 Pemimpin Tertinggi Hamas yang Paling Dicari Israel, Ada Yahya Sinwar dan Adiknya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved