Perang Gaza Belum Usai, Kini Muncul Ancaman Perang Korea, Korut Sudah Tembakkan 350 Peluru Artileri

Korea Utara diketahui telah menembakkan sedikitnya 350 peluru artileri ke wilayah Korea Selatan di perbatasan selama tiga hari berturut-turut

Editor: Amirullah
pbs/kcna
Korea Utara tembakkan artileri ke Korea Selatan, Jumat (5/1/2023). - Korea Utara tembakkan 200 peluru artileri ke perairan dekat perbatasan laut barat yang disengketakan dengan Korea Selatan, Jumat (5/1/2023). 

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Perang di Gaza belum usai, kini muncul ancaman perang Korea.

Korea Utara diketahui telah menembakkan sedikitnya 350 peluru artileri ke wilayah Korea Selatan di perbatasan selama tiga hari berturut-turut sejak Jumat, 5 Januari 2024 yang terus berlanjut pada hari Sabtu dan Minggu keesokan harinya.

Rinciannya, seperti pernyataan resmi militer Korea Selatan yang dikutip Reuters, bahwa Korea Utara telah menembakkan lebih dari 60 peluru artileri pada hari Sabtu di dekat perbatasan laut mereka yang disengketakan.


Korut juga telah melakukan penembakan peluru artileri sebanyak lebih dari 200 peluru pada hari sebelumnya.

Sementara, menurut versi militer Korea Selatan, pada Minggu, Korea Utara kembali menembakkan sekitar 90 peluru ke wilayahnya.

Korea Utara juga kembali menggertak Korea Selatan jika mereka terus melakukan provokasi terhadap Korea Utara.

Hari Minggu (7/1/2024), Kim Yo Jong, saudara perempuan dan sekutu utama pemimpin Kim Jong Un mengatakan, Korea Utara akan segera melancarkan serangan militer sebagai respons terhadap provokasi apa pun.


penembakan peluru artileri di dekat perbatasannya dengan Korea Selatan dalam serangan tiga hari berturut-turut menjadi sinyal jelas ke Korsel bahwa Korea Utara tidak main-main.

Tentara Korea Utara mengatakan mereka tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap Korea Selatan karena latihan penembakan tersebut dilakukan sejajar dengan perbatasan.

“Sebagaimana telah dinyatakan, KPA akan segera melancarkan serangan militer jika musuh melakukan provokasi sekecil apa pun,” kata Kim Yo Jong, salah satu anggota paling berkuasa di rezim Kim Jong Un, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita KCNA.

Meskipun Korea Selatan mengadakan latihan penembakan di laut pada hari Jumat sebagai tanggapan terhadap serangan artileri, kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan tidak ada rencana untuk melakukan hal tersebut setelah peristiwa hari Sabtu.

Latihan di kedua sisi perbatasan pada hari Jumat memicu peringatan bagi penduduk pulau-pulau perbatasan Korea Selatan untuk mencari perlindungan di tempat perlindungan bom, meskipun tidak ada laporan mengenai peluru yang melintasi perbatasan maritim.

Dalam pernyataannya, Kim membantah penembakan artileri pada hari Sabtu dan mengatakan Korea Utara telah meledakkan bahan peledak sebagai taktik penipuan.

Militer Korea Selatan menolak pernyataan Kim dan menyebutnya sebagai perang psikologis tingkat rendah.

Korea Selatan mendesak Korea Utara untuk menghentikan aktivitas militer yang meningkatkan ketegangan di dekat perbatasan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved