Berita Langsa

Tidak Terima Anaknya Dianiaya Karena Dituduh Mencuri, Rozi Demo Tunggal ke Kantor Wali Kota Langsa

Aksi demo tunggal menuntut keadilan terhadap anaknya itu ia akhiri sekitar pukul 11.00 WIB, sejak ia datang ke Kantor Wali Kota pada pukul 09.30 WIB. 

Penulis: Zubir | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Orangtua korban penganiayaan anak di bawah umur, Hafrizal Rozi pada Selasa (9/1/2024), melakukan aksi demo tunggal ke Kantor Wali Kota Langsa. 

Kala itu, anaknya yang berinisial R (12), meminta izin sebentar kepadanya untuk keluar rumah hendak membeli kepala ayam guna menangkul kepiting esoknya.

R keluar rumah dengan sepeda motor Mio Soul satu-satunya milik Hafrizal Rozi, dengan mengajak temannya yang tinggal sekitar rumahnya berinisial F (13). 

Saat anaknya itu tiba di kawasan BSP Gampong Matang Seulimeng, mereka dipanggil RD (16 tahun), yang juga menjadi korban, warga BTN Polri Matang Seulimeng. 

RD meminta tolong ke R dan F agar mengantarkannya pulang.

Tapi saat itu tiba-tiba mereka dikejar sekelompok orang dengan sepmor, sehingga mereka tancap gas hingga masuk ke BTN Asamera.

Waktu itu yang mengejar korban diduga memprovokasi warga BTN dengan meneriaki maling-maling.

Sehingga warga di sana ikut mengejar korban yang menggunakan sepmor Mio Soul milik Hafrizal Rozi. 

Karena kawasan BTN terpasang portal, korban memilih meninggalkan sepmor di sana dan kabur ke persawahan sekitar SMP BTN Asamera. 

Tetapi tak lama kemudian, R dan RD tertangkap warga, sedangkan F berhasil lolos dan dalam kondisi ketakutan, ia pulang ke rumah.

Singkat cerita, anaknya R dan RD lama diinterogasi di pos jaga BTN Asamera.

Saat itulah, kedua anak di bawah umur itu diduga mengalami penganiayaan. 

"Anak saya katakan, mereka dipaksa mengakui melakukan pencurian, tapi mereka tidak ada lakukan itu," ujarnya.

“Namun, RD ternyata dikejar oleh kelompok remaja lainnya malam itu karena ia ada ikut-ikutan kelompok tawuran, itu saja,” terang dia. 

"Tapi anak saya dan F tidak ada ikutan tawuran, mereka main di sekitar rumah, hingga pukul 22.00 WIB, minta izin pinjam sepmor untuk beli kepala ayam," katanya lagi.

Menurut Afrizal, ia malam itu juga sudah berperasaan tidak enak, karena hingga pukul 01.00 WIB, anaknya tak pulang-pulang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved