Konflik Palestina vs Israel

Amerika Serikat Bombardir Yaman Bisa Picu Perang Dunia III, Timur Tengah Nyalakan Alarm Bahaya

Militer Amerika Serikat (AS) dan pasukan tempur Inggris dilaporkan telah membombardir puluhan rudal ke wilayah Yaman pada Jumat (12/1/2024).

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar
Rudal AS menyerang sasaran di Yaman terkait dengan Milisi Houthi. Serangan yang dipimpin Amerika Serikat ini terjadi sebagai respons terhadap lebih dari dua lusin serangan drone dan rudal Houthi terhadap kapal komersial menuju Israel di Laut Merah sejak perang Israel-Hamas dimulai. 

Meletusnya perang di Yaman meningkatkan ancaman pecahnya Perang Dunia III, mengingat belakangan ini Timur Tengah juga tengah dilanda konflik panas akibat perang antara militer Israel dengan Hamas.

Giorgio Cafiero, CEO Gulf State Analytics, sebuah konsultan risiko geopolitik yang berbasis di Washington, DC, mengatakan serangan Amerika dan Inggris kepada Yaman berpotensi menyeret AS ke dalam konflik berkepanjangan di Timur Tengah


Cafiero beranggapan pukulan yang terlalu keras terhadap Houthi hanya akan membuat para pendukung mereka, terutama Iran, harus membalas dengan serangan yang lebih keras.

Apabila Amerika dan sekutunya tidak cukup kuat menurunkan kemampuan militer Houthi, intervensi tersebut justru akan memicu konflik lebih lanjut yang membahayakan dunia internasional.

Sementara itu, Mohammed al-Bukhaiti, seorang pejabat senior Houthi, telah memperingatkan AS dan Inggris bahwa mereka akan “menyesal” menyerang Yaman, yang ia gambarkan sebagai “kebodohan terbesar dalam sejarah mereka”.

Perintah Resmi Joe Biden kepada Militer AS untuk Menyerang Yaman, Begini Pernyataan Lengkapnya

Perintah resmi dari Presiden Ameriak Serikat, Joe Biden kepada militer Amerika Serikat untuk menyerang Yaman pada Kamis (11/1/2024).

Presiden mengarahkan pasukan militer AS untuk menyerang sejumlah sasaran yang digunakan milisi Houthi setelah serangan mereka terhadap kapal-kapal menuju Israel di Laut Merah.

Berikut pernyataan lengkap Presiden Biden mengenai serangan yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap milisi Houthi di Yaman, seperti yang dirilis Gedung Putih dilansir dari The New York Times pada Kamis:


"Hari ini, atas arahan saya, pasukan militer AS – bersama dengan Inggris dan dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda – berhasil melakukan serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman yang digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu wilayah di Yaman, saluran air paling penting di dunia".

"Serangan-serangan ini merupakan respons langsung terhadap serangan-serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal-kapal maritim internasional di Laut Merah – termasuk penggunaan rudal balistik anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah".

"Serangan-serangan ini telah membahayakan personel AS, pelaut sipil, dan mitra kami, membahayakan perdagangan, dan mengancam kebebasan navigasi. Lebih dari 50 negara terkena dampak 27 serangan terhadap pelayaran komersial internasional".

"Awak kapal dari lebih dari 20 negara telah diancam atau disandera dalam tindakan pembajakan. Lebih dari 2.000 kapal terpaksa menyimpang ribuan mil untuk menghindari Laut Merah — yang dapat menyebabkan penundaan waktu pengiriman produk selama berminggu-minggu. Dan pada 9 Januari, Houthi melancarkan serangan terbesar mereka hingga saat ini – yang secara langsung menargetkan kapal-kapal Amerika".

"Respon komunitas internasional terhadap serangan-serangan sembrono ini bersatu dan tegas. Bulan lalu, Amerika Serikat meluncurkan Operation Prosperity Guardian – sebuah koalisi lebih dari 20 negara yang berkomitmen untuk membela pelayaran internasional dan mencegah serangan Houthi di Laut Merah".

"Kami juga bergabung dengan lebih dari 40 negara dalam mengutuk ancaman Houthi. Pekan lalu, bersama dengan 13 sekutu dan mitra, kami mengeluarkan peringatan tegas bahwa pemberontak Houthi akan menanggung konsekuensinya jika serangan mereka tidak berhenti. Dan kemarin, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Houthi mengakhiri serangan terhadap kapal dagang dan komersial".

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved