Berita Viral

Lihat Nenek Duduk Sendirian di Parangtritis, Nafsu Pria Paruh Baya Memuncak dan Berujung Ajal

Akhinya, ia mengajak nenek berusia 60 tahun itu untuk melakukan hubungan layaknya suami istri, dengan imbalan Rp 100 ribu.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews/IST
Foto hanyalah ilustrasi - Lihat Nenek Duduk Sendirian di Parangtritis, Nafsu Pria Paruh Baya Memuncak dan Berujung Ajal 

Lihat Nenek Duduk Sendirian di Parangtritis, Nafsu Pria Paruh Baya Memuncak dan Berujung Ajal

SERAMBINEWS.COM – Lihat seorang nenek duduk sendirian di kawasan Parangtritis, nafsu pria paruh baya ini memuncak.

Akhinya, ia mengajak nenek berusia 60 tahun itu untuk melakukan hubungan layaknya suami istri, dengan imbalan Rp 100 ribu.

Namun di saat tengah melakukan adegan ranjang, pria paruh baya berusia 58 tahun itu tiba-tiba ambruk.

Sontak ini membuat si nenek terkejut dan memanggil pihak penginapan.

Rupanya, pria paruh baya berinsial S (58) ini meregang nyawa

Belum diketahui pasti apa penyebab S meregang nyawa secara mendadak itu.

Baca juga: Pemuda di Makassar Bunuh Pacar PSK yang Dipesan di Michat, Emosi Tak Puas Dilayani Setelah Bayar

Peristiwa ini terjadi di kawasan Padukuhan Mancingan IX, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (10/1/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.

Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, belum diketahui apa penyebab korban meninggal dunia.

S merupakan warga Kemantren Gondokusuman, Kota Yogyakarta.

Dalam pemeriksaan awal diketahui tidak ada tanda penganiayaan.

Disinggung penggunaan obat kuat, Jeffry mengatakan belum diketahui.

"Belum diketahui (penggunaan obat kuat), masih didalami terkait kasus tersebut," kata Jeffry, Rabu (10/1/2024), dikutip dari Kompas.com.

Ilustrasi
Ilustrasi (IST)

Baca juga: Nenek 83 Tahun di Pidie Ketahuan Zina dengan Pria 40 Tahun, Diseret ke Balai Desa: Akui Sudah 2 Kali

Ia mengatakan, petugas langsung menghubungi pihak keluarga.

Pihak keluarga yang diwakili anak korban sudah menerima sebagai musibah dan akan memakamkan.

Jeffry menerangkan, peristiwa ini bermula saat S diajak seorang temannya ke kawasan pantai Parangkusumo, Bantul, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 20.30 WIB.

Mereka sampai di Parangkusumo sekitar pukul 21.30 WIB.

Saat itu S berjalan sendirian dan mendapati seorang wanita bernama SJ (60) warga Grobogan, Jawa Tengah.

Saat itu, SJ sedang beristirahat di sekitar Cepuri Parangkusumo pukul 00.15 WIB.

Keduanya kemudian bertemu dan bersepakat untuk berhubungan layaknya suami istri dengan imbalan disepakati Rp 100.000.

Mereka lantas bergegas ke salah satu rumah di kawasan Padukuhan Mancingan IX.

Baca juga: Nenek 75 Tahun Punya Gaya Hidup Unik, Tak Pernah Makan, Hanya dengan Minum Air Putih & Soft Drink

"Korban setelah masuk kamar langsung buka baju dan berhubungan badan, tak lama kemudian S langsung tergeletak dengan posisi terlentang," kata Jeffry.

Mendapat korban sudah tak bergerak, SJ langsung menghubungi pemilik rumah dan dilanjutkan melaporkan ke Polsek Kretek.

Polisi yang datang ke lokasi bersama tim inavis Polres Bantul.

Kemudian tim medis langsung memeriksa tubuh korban dan dinyatakan korban sudah meninggal.

 

Kakek 71 Tahun Tewas Overdosis Obat Kuat, Warung Soto Jadi Saksi

Dalam kasus lainnya, seorang kakek berusia 71 tahun harus mereggang nyawa usai mengalami overdosis obat kuat.

Diketahui, kakek tersebut meneguk obat kuat karena ini melampiaskan nafsu birahinya bersama seorang wanita tuna Susila (PSK).

Hubungan layaknya suami istri tersebut dilakukan sang kakek bersama PSK di salah satu warung soto di Jawa Tengah, dengan bayaran Rp 70.000.

Ternyata warung soto tersebut kerap didatangi oleh sejumlah pria-pria berumur.

Bukan hanya untuk makan soto, melainkan mereka untuk mendapatkan layana dari PSK.

Tewasnya kakek 71 tahun akhirnya membongkar praktik prostitusi di warung soto tersebut.

Entah sudah berapa lama tempat itu dijadikan tempat prostitusi.

Yang jelas, warung soto tersebut menjadi saksi bisu perbuatan pria-pria berumur bersama wanita yang melakukan hubungan.

Dilansir dari TribunJateng, Jumat (12/5/2023), praktik prostitusi berkedok warung soto dan wedangan terjadi di Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah.

Diduga praktik prostitusi itu telah beroperasi cukup lama.

Warung soto dan wedangan tersebut buka setiap hari dari pagi hingga sore.

Sub Koordinator Bidang Penindakan dan Penegakan Perda Satpol PP dan Damkar Kabupaten Klaten, Sulamto mengatakan, para pelanggan yang menggunakan jasa PSK didominasi pria-pria berumur.

Ilustrasi
Ilustrasi (Satpol PP Kabupaten Gresik)

"Rata-rata (pelanggannya) sudah berumur. Ya di atas (usia) 50 tahun," kata Sulamto dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).

Setiap harinya ada sekitar dua hidung belang yang menggunakan jasa PSK di warung tersebut.

Dia mengatakan pemilik sengaja menggunakan warungnya untuk praktik prostitusi karena terdesak kebutuhan sehari-hari.

"Dari keterangan bersangkutan (pemilik warung) seperti itu (untuk mencukupi kebutuhan),”

“Karena mereka tidak punya suami, tidak punya pekerjaan yang lebih dari itu sehingga hanya itu yang bisa dilakukan," ungkap dia.

Di warung tersebut ada dua PSK yang melayani para hidung belang.

Tarif sekali sewa sekitar Rp 70.000.

Terdapat tiga kamar disediakan pemilik untuk kegiatan praktik prostitusi.

"Di situ memang ada tiga kamar yang dipergunakan untuk kegiatan prostitusi,”

“Wanita yang ada di situ ada dua orang. Usianya sekitar 45-50 tahun. Warga sekitaran Delanggu juga," katanya.

Usaha esek-esek bermodus warung soto di Delanggu ini terbongkar setelah ada peristiwa seorang kakek berusia 71 tahun meninggal diduga akibat overdosis obat kuat.

Warung soto ini adalah milik S (70).

Tetapi warung tersebut dioperasionalkan oleh anaknya.

"Awal mula terungkap (dugaan prostitusi) kemarin ada kejadian sepuluh hari yang lalu ada seorang kakek-kakek berasal dari daerah Delanggu meninggal di lokasi itu,”

“Kakek berusia sekitar 71 tahun yang diduga over dosis obat kuat," katanya.

Pihaknya mengungkapkan telah melakukan penindakan agar warung soto tersebut tidak lagi digunakan untuk kegiatan praktik prostotusi.

Satpol PP juga memberikan pembinaan kepada pemilik warung serta dua orang wanita yang bekerja sebagai PSK di warung tersebut.

"Kemarin kita sudah ke lokasi yang bersangkutan (pemilik warung) juga ada,”

“Sehingga langsung kita berikan pembinaan. Kalau nanti masih digunakan nanti akan kita lakukan penyegelan," jelasnya. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved