Berita Banda Aceh
Nelayan Aceh yang Diselamatkan Setelah 11 Hari Terombang-ambing di Laut Ternyata Kapalnya Alami Ini
Ketiga nelayan Aceh itu berhasil dievakuasi oleh Tim SAR ke Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 01:40 WIB.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Selanjutnya Basarnas Banda Aceh melakukan koordinasi untuk membuat rencana operasi dan menentukan titik evakuasi.
Karena titik penyelamatan nelayan sudah sangat jauh dari daratan Aceh, pihak Kapal SC Gold Ocean memutuskan putar haluan untuk kembali ke arah daratan Aceh.
Awak kapal Tanker dan kapal SAR pun menentukan titik pertemuan di tengah laut. Kamis (11/1/2024) malam pukul 22:30 WIB, Tim Rescue Kansar Aceh Bersama Crew KN SAR Kresna dan Potensi SAR berangkat menggunakan Kapal KN SAR Kresna menuju lokasi titik Intercept Medevac.
Pukul 23.45 WIB, Tim SAR gabungan tiba di titik Medevac dan langsung melakukan proses Medevac.
"Pukul 00.50 WIB, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi korban, seluruhnya dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi menuju Ke Pelabuhan Ulee Lheue," ujar Al Hussain.
Pukul 01.40 WIB, KN SAR Kresna bersama seluruh Tim SAR gabungan tiba di Pelabuhan Ulee Lheue dengan selamat.
Selanjutnya korban langsung diserahkan kepada Panglima Laot.
Untuk diketahui, Tiga nelayan asal Aceh terombang-ambing di tengah laut selama 11 hari, akibat boat mereka kemasukan air dan karam.
Akhirnya, Kamis (11/1/2024) siang, para nelayan yang sudah dalam keadaan lemas ditemukan oleh awak kapal tanker asing di Perairan Andaman, tidak jauh dari Pulau Nikobar.
Panglima Laot Aceh, Miftah Tjut Adek menjelaskan, ketiga nelayan itu merupakan awak kapal KM Sultan asal Meulaboh, yang tenggelam saat sedang mencari ikan.
Ketiganya kemudian ditemukan kapal asing. Ketiganya adalah Jack Bowie (30) asal Meulaboh, Bayhaki (34) asal Padang Seurahet, Meulaboh, dan Rinal Junaidi (46) asal Banda Aceh.
“Kapal SC Gold Ocean yang sedang dalam pelayaran dari Tanjung Pelepas Malaysia menuju ke Mumbai, India, menemukan kapal nelayan KM Sultan Meulaboh.
Lalu mereka melakukan pertolongan dan mengevakuasi ketiga nelayan tersebut,” ujar Miftah.
Katanya, kapal tanker berbendera Kepulauan Marshal, SC Gold Ocean dengan kode V7A5661 berlayar dari Pelabuhan Tanjung Pelepas, Johor, Malaysia menuju Pelabuhan Mumbai, India.
Tak lama setelah melewati Sabang dan mendekat ke Nikobar, awak kapal menemukan ada satu unit kapal nelayan yang kondisi lambung kapalnya sudah karam.
Para ABK kapal asing itu langsung melakukan upaya penyelamatan dan menghubungi otoritas terkait di darat, guna menyiapkan proses evakuasi. (*)
Pekan Menyusui Dunia 2025 di Banda Aceh Semarak dan Meriah, Dibuka Kak Ana |
![]() |
---|
KPI Aceh Gulirkan Literasi Media Go to School, Ajak Pelajar Bijak Bermedsos |
![]() |
---|
Poltekkes Kemenkes Aceh dan Mitra Gelar Peringatan Pekan Menyusui Sedunia 2025 di Banda Aceh |
![]() |
---|
HUT Ke-80 RI, Pangdam IM Ajak Warga Aceh Pasang Ornamen Merah Putih di Tiap Sudut |
![]() |
---|
Empat Siswa SMAN Modal Bangsa Aceh Lulus Akmil 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.