Berita Banda Aceh

Kisah 3 Nelayan Aceh, 11 Hari Terombang-ambing di Lautan karena Kapal Bocor, Bertahan Dengan Kopi

Inilah kisah tiga nelayan asal Aceh yang terombang-ambing di tengah laut selama 11 hari setelah kapal mereka tenggelam akibat adanya kebocoran.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
For Serambinews.com
Tim SAR Banda Aceh berhasil mengevakuasi 3 nelayan Aceh dari Kapal Tanker SC Gold Ocean, Jumat (12/1/2024) dinihari pukul 00:50 WIB. 

"Selama terombang-ambing di lautan, kami sempat meminta tolong kepada sejumlah kapal yang melintas."

"Kapal yang menolong kami merupakan kapal kelima (yang melintas). Saat itu, kami sempat pasrah," kata dia.

Rinal mengaku, dia bersama dua rekannya sempat berpikir apabila kapal tanker tersebut tidak menolong, maka mereka akan meninggalkan kapal menggunakan rakit yang dibuat dari tong ikan.

"Saat itu, kami sudah siap menggunakan rakit dan terserah mau dibawa ke mana. Kami bersyukur dan berterima kasih ada kapal tanker menyelamatkan. Ketika itu, kami juga berpikir terserah dibawa ke mana oleh kapal tanker itu, yang penting kami selamat," kata Rinal.

Baca juga: Breaking News: 14 Hari Terombang-ambing di Laut Andaman, 3 Nelayan Aceh Diselamatkan Tanker Asing

Hal senada juga dijelaskan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh, Aliman.

"Padahal menurut mereka (nelayan), seng lapisan luar tidak rusak. Memang saat itu di laut sedang agak badai," ujar Aliman, yang ikut menyambut nelayan bersama Kadis Sosial Aceh, Muslem Yacob.

Beruntung tubuh kapal tidak langsung karam ke dasar laut, tapi hanya tenggelam bagian lambung dan geladak. 

Sementara bagian kemudian masih berada di permukaan air.

Ketiga nelayan terlihat hanya berdiri dengan air setinggal paha.

 Mereka pun terombang-ambing selama 11 hari di tengah laut.

Saat terombang-ambing mereka tanpa persediaan makanan dan minuman lagi.

Kepala DKPAceh ini mengungkapkan, sebenarnya sejak awal berangkat mereka sudah terkena badai di laut.

Saat itu mereka sempat berlindung dari badai selama 7 hari di balik Pulo Aceh, kemudian melanjutkan lagi mencari ikan.

Aliman juga meluruskan, sebelumnya disebutkan dua nelayan itu berasal dari Meulaboh dan satu dari Banda Aceh.

Malam kemarin, saat Dinas Sosial Aceh, DKP Aceh dan Panglima Laot ingin mengantar, terungkap jika ketiganya saat ini menetap di Banda Aceh.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved