Opini

Partisipasi Intelektual Muda dan Gen Z Aceh Menyongsong Pemilu 2024

Dalam penyelenggaraan pemilu 2024, Peran Gen Z dianggap penting dan tidak dapat diremehkan.

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Marzuki Ahmad SHI MH, Dosen Fakultas Hukum Universitas Jabal Ghafur Sigli/UIN Ar-Raniry Banda Aceh 

Oleh; Marzuki Ahmad SHI MH, Dosen Fakultas Hukum Universitas Jabal Ghafur-Sigli

SECARA umum masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh saat ini disibukkan dengan suasana kampanye pemilu 2024 yang digelar pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Masa tenang  dimulai pada tanggal 11 hingga 13 Februari 2024. Pemungutan suara dan penghitungan suara akan dilakukan pada tanggal 14 dan 15 Februari 2024. Penghitungan ulang suara adalah sebagai berikut: Voting akan berlangsung mulai 15 Februari 2024 hingga 20 Maret 2024.

Menjelang tahun politik, generasi muda selalu menjadi topik hangat di kalangan politisi.Calon presiden atau wakil presiden  berusaha tampil menonjol dan mencerminkan ciri-ciri generasi ini.

Keberadaan Generasi Z atau Intektual muda merupakan salah satu kelompok pemilih pada pemilu 2024,  Generasi Z atau sering disebut Gen Z, secara sosial demografis merupakan generasi yang paling aktif dan memiliki pemilih terbesar pada pemilu 2024.

Dalam penyelenggaraan pemilu 2024, Peran Gen Z dianggap penting dan tidak dapat diremehkan.

Bahkan bisa dikatakan, Gen Z akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perolehan suara kandidat pada pemilu Pileg 2024 baik di tingkat Lokal maupun Nasional.

Salah satu penyebabnya adalah banyaknya generasi Z atau Intektual muda yang hampir mencakup 42 persen total penduduk Indonesia. Dari sudut pandang partisipasi politik, Gen Z cukup mengesankan. Sebab dari sisi voter share, generasi milenial akan memberikan suara terbanyak pada pemilu 2024.

Generasi Z tidak hanya sangat berpengaruh, mereka juga mempunyai pengaruh unik dalam pemilu, karena mereka hidup di era informasi dimana segala sesuatu dilakukan melalui internet dan media sosial.

Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang diterbitkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), secara nasional terdapat 113 juta atau 56,45 juta pemilih pada kelompok Generasi Z atau Intektual muda. Jika dirinci, terdapat 66,8 juta generasi Milenial dan  46,8 juta Gen Z.

Baca juga: Doktor Nurlis Sebut Milenial dan Gen-Z Sangat Tepat Pilih Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

Generasi muda saat ini tentu berbeda dengan generasi 10 hingga 20 tahun yang lalu dalam  memilih baik memilih calon Legislatif maupun calon presiden dan permasalahan yang menurut mereka perlu mendapat perhatian serius.

Dalam penelusuran penulis terdapat  data pemilih tetap (DPT) yang dikeluarkan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Aceh, terdapat sebanyak 3.742.037 orang akan mengikuti pemilu yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024 mendatang. Dari data tersebut, 1.839.412 di antaranya merupakan laki-laki dan 1.902.625 merupakan perempuan.

Kemudian, 931.705 jiwa yang termasuk dalam pemilih generasi Z atau Intelektual muda (usia 11-26 tahun). Para pemilik suara dari kalangan pemilih pemula sebanyak 931.705 jiwa termasuk dalam pemilih generasi Z (usia 11-26 tahun), Gen IM (usia 27-42 tahun) sebanyak 1.347.216 jiwa, Gen X (usia 43-58 tahun) 978.156 jiwa, Baby Boomers (usia 59-77 tahun) sebanyak 427.058 jiwa dan pre boomers (77 tahun ke atas) 57.902 jiwa.

Jumlah pemilih yang masuk dalam daftar data pemilih ini tersebar di 23 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Aceh. Dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 16.046 lokasi

Tentu secara matematis pengamatan ini menunjukkan bahwa generasi Milenial dan Gen Z saat ini sangat peduli terhadap isu-isu seperti korupsi, lingkungan hidup, dan kesejahteraan. Pengalaman seorang calon presiden merupakan kriteria penting dalam menilai calon presiden, namun kemampuan berpidato seorang calon pemimpin harus diutamakan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved