Breaking News

Perang Gaza

Sosok Adila Hassim, Srikandi Afsel yang Guncang Dunia Lawan Israel di Mahkamah Internasional

Pidatonya yang berapi-api di depan panel beranggotakan 15 hakim di ruang sidang yang penuh mendapat tepuk tangan

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/thethaiger
Adila Hassim, salah satu pengacara Afrika Selatan yang mewakili kasus genosida Israel di Jalur Gaza di Mahkamah Internasional. 

SERAMBINEWS.COM - Adila Hassim, salah satu pengacara Afrika Selatan yang mewakili kasus genosida Israel di Jalur Gaza di Mahkamah Internasional, pada 10 Januari lalu memberikan salah satu dakwaan yang memberatkan atas tindakan Israel di kota yang terkepung tersebut.

Pidatonya yang berapi-api di depan panel beranggotakan 15 hakim di ruang sidang yang penuh mendapat tepuk tangan meriah di dunia maya.

Lantas siapakah sebenarnya Adilah Hassim?

Adila Hassim telah terlibat dalam masalah hak-hak sosial-ekonomi selama beberapa dekade.

Bidang praktik pilihannya meliputi hukum konstitusional, administratif, kesehatan, dan persaingan usaha.

Adila pernah menjadi penjabat hakim dan telah menerbitkan berbagai jurnal hukum dan kesehatan.

Baca juga: Tim hukum Afrika Selatan Yakin Bisa Menangkan Gugatan Genosida Israel

Adila Hassim mendapat pengakuan internasional pada tahun 2023 ketika ia mewakili Afrika Selatan dalam kasus penting melawan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

Argumennya yang jelas dan pembelaannya yang berapi-api selama dengar pendapat mengangkatnya sebagai suara yang menonjol bagi warga Palestina yang bergulat dengan blokade Israel di Gaza.

Komitmen Dr Adila Hassim terhadap hak asasi manusia tidak hanya mencakup kasus ICJ.

Dengan sejarah keterlibatannya yang kaya dalam berbagai inisiatif antikorupsi, ia ikut menulis buku pegangan tentang hak asasi manusia, hukum kesehatan, dan kebijakan di Afrika Selatan.

Pernah menjabat sebagai panitera Mahkamah Konstitusi untuk Pius Langa dan Edwin Cameron, Adila memainkan peran penting dalam kasus Soobramoney v Menteri Kesehatan tahun 1997.

Diakui di Johannesburg Society of Advocates pada tahun 2003, dia memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Proyek Hukum AIDS pada tahun 2000an.

Dedikasinya terhadap kepentingan publik mendorong didirikannya Bagian 27 pada tahun 2010, di mana ia menjabat sebagai Direktur Litigasi.

Sebagai anggota pendiri Corruption Watch, Adila saat ini menjabat sebagai Penasihat Senior di Thulamela Chambers, melanjutkan perjalanannya yang berdampak dalam menegakkan keadilan dan hak asasi manusia.

Tantangan Hukum Afrika Selatan Terhadap Israel Atas Dugaan Tindakan Genosida

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved