Berita Banda Aceh

Hoaks Pesan Berantai di WhatsApp soal Begal, Kapolresta: Banda Aceh Aman dan Kondusif

Beredar hoaks pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan sejumlah jalan tertentu rawan begal di sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
YouTube Serambinews
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli (kiri) dalam program Serambi Spotlight bersama News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (31/1/2024). 

Dia menjelaskan, kenakalan remaja terjadi karena adanya masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa dan sedang mencari jati diri dengan pendistribusian emosi yang kurang tepat.

Anak-anak dari umur 14-21 tahun dikatakannya, perlu mendapat perhatian lebih oleh seluruh pihak terutama dari orang tua dan lingkungan sekitar.

"Ketika tidak mendapat perhatian, dia akan menyalurkan ke tempat-tempat yang tidak tepat," ujar Kombes Fahmi.

Baca juga: Apa Itu SKD, TWK, TIU, TKP, CAT, SSCASN dan Passing Grade Tes CPNS 2024, Ini Penjelasan Lengkapnya

Kapolresta juga mengungkapkan, pihaknya sudah mengidentifikasi sebanyak enam komunitas atau geng motor yang meresahkan di Banda Aceh.

"Ada enam komunitas motor anak-anak itu, mereka mencari identitas diri dalam kelompok yang lebih dikenal masyarakat geng motor," ungkap Kombes Fahmi.

Dijelaskannya, anak-anak ini awalnya hanya kumpul-kumpul biasa misalnya di area sekitaran jembatan Lamnyong dan sebagainya. Hal itu menurutnya tidak masalah karena sudah menjadi ciri khas dari para remaja.

Namun yang menjadi masalah ketika keluar ide-ide yang di luar norma masyarakat seperti kebut-kebutan dan balap liar.

"Untuk dapat perhatian supaya lebih eksis, parahnya lagi knalpot diganti sama knalpot brong. Mereka balap liar dan konvoi, ribut serta meresahkan masyarakat," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved