Konflik Palestina vs Israel

Amerika Serikat Serang Kelompok yang Didukung Iran di Irak dan Suriah, 23 Orang Tewas

Serangan itu merupakan bentuk balasan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan tiga tentara AS di Yordania.

Editor: Faisal Zamzami
tangkap layar twitter
Kehancuran markas Mossad di Irak oleh serangan rudal balistik Iran, Senin (15/1/2024). 

Pemerintahan Biden menjanjikan tanggapan bertahap terhadap serangan yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu.

Serangan di Yordania terjadi pada hari Minggu (28/1/2024) di dekat perbatasan dengan Suriah dan menyebabkan tiga tentara AS tewas dan melukai lebih dari 30 lainnya.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa serangan di Yordania terkait dengan “Perlawanan Islam di Irak”, sebuah kelompok payung paramiliter yang didukung Iran.

Serangan ini terjadi pada saat yang sama ketika pesawat tak berawak AS kembali ke pangkalan, sehingga menimbulkan kebingungan apakah pesawat tak berawak yang masuk itu adalah teman atau musuh.

Oleh karena itu, sistem pertahanan udara tidak segera diaktifkan.

Kelompok Perlawanan Islam di Irak adalah kelompok payung yang dibentuk pada bulan Oktober sebagai tanggapan terhadap perang Israel di Gaza.

Kelompok itu telah melakukan serangan terhadap sasaran AS di Irak, Suriah dan sekarang Yordania.

Kelompok ini juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Israel.

Semua organisasi dalam kelompok tersebut pro-Iran dan yang paling menonjol di antara mereka adalah Kataib Hizbullah.

Komentar pada hari Kamis dari Kirby, juru bicara Gedung Putih, mencatat bahwa AS yakin serangan Yordania memiliki jejak Kataib Hizbullah.

Tak lama setelah itu, Kataib Hizbullah mengumumkan penghentian operaso terhadap pasukan AS.

Sejak pengumuman tersebut, tidak ada serangan baru terhadap AS di wilayah tersebut.

“Kami mengumumkan penangguhan operasi militer dan keamanan terhadap pasukan pendudukan untuk mencegah rasa malu bagi pemerintah Irak,” kata Abu Hussein al-Hamidawi, sekretaris jenderal kelompok paramiliter tersebut.


“Kami akan terus membela rakyat kami di Gaza dengan cara lain.”

Milisi yang didukung Iran telah melancarkan lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut sejak 7 Oktober, ketika perang antara Palestina dan Israel dimulai.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved