Sosok Inspiratif

Kisah Nanda Putri, Wisudawan Terbaik UIN Ar-Raniry S2 Sambil Kerja di Lima Tempat

Nanda Putri, wisudawan terbaik UIN Ar-Raniry yang diwisuda di Auditorium Ali Hasjmy, Selasa (30/1/2024) berbagi tips kuliah S2 sambil bekerja.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Nanda Putri, wisudawan terbaik UIN Ar-Raniry yang diwisuda di Auditorium Ali Hasjmy, Selasa (30/1/2024) berbagi tips kuliah S2 sambil bekerja. 

SERAMBINEWS.COM - Pagi itu Nanda cukup semringah berbalut haru, seolah kerja kerasnya sejak Agustus 2022 lalu terbayar kala dipanggil ke depan sebagai wisudawan terbaik UIN Ar-Raniry.

Dia dipanggil sebagai wisudawan terbaik gelombang I yang disaksikan sang ibu dan ribuan hadirin lulusan serta tamu undangan di Auditorium Ali Hasjmy kampus setempat, Selasa (30/1/2024).

Adalah Nanda Putri, anak dari pasangan Amirullah (almarhum) dan Nurzaiton kelahiran Empee Ara, Indrapuri, Aceh Besar, Agustus 1996 itu menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3,97 predikat cum laude. 

Wanita asal Indrapuri itu bercerita bagaimana perjuangannya menyelesaikan pendidikan Magister (S2) Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sambil bekerja karena tanpa beasiswa hingga akhirnya keluar sebagai wisudawan terbaik UIN Ar-Raniry.

“Momen paling berkesan itu pernah kerja di lima tempat tapi juga sambil kuliah,” kenang Nanda tertawa kepada Serambinews.com, Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Kisah Nurul Khalisa dari Aceh, Gagal Beasiswa 13 Kali Akhirnya Lolos ke Australia melalui LPDP

Baca juga: Kisah Rahmi, Anak Nelayan Tangguh asal Simeulue Kuliah Tanpa Beasiswa, Mimpi Ingin S2 di UIN Jakarta

Almarhum ayah dulunya seorang guru SD dan meninggal 2011 lalu, saat ia masih duduk di bangku SMP. Kondisi ini memaksa Nanda untuk hidup mandiri.

Jarak tempuh antara tempat tinggalnya di Indrapuri dan kuliah ke Darussalam serta harus keliling Banda Aceh karena pekerjaan, membuatnya semakin kuat dan terus bertumbuh.

Diakuinya, tidak hanya lelah fisik, tapi juga pikiran. Meski demikian, segala rintangan tak menyurutkan mimpi anak ketiga dari empat bersaudara itu menyelesaikan pendidikan dan menjadi yang terbaik.

 

 

Sempat sambil bekerja full time pada semester pertama, namun selanjutnya Nanda memutuskan bekerja sebagai freelancer (pekerja lepas) agar bisa membagi waktu dengan kuliah.

Berbagai pekerjaan dijajalnya selama kuliah, mulai dari presenter di beberapa media massa berbasis daring, kemudian menjadi MC hingga penyiar di Radio Assalam yang berada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

Saat semester satu dulu, dia sempat mengambil kelas reguler yang jadwal kuliahnya Senin hingga Kamis, namun pada semester selanjutnya memutuskan kuliah nonreguler yakni Jumat dan Sabtu.

Meski demikian, ternyata sebagai freelancer justru jadwal MC lebih banyak di akhir pekan, sehingga tetap harus menuntutnya lari-lari dari tempat kerja ke tempat kuliah.

Wanita asal Indrapuri itu juga tak luput dari prestasi serta aktivitas sosial lainnya walau sibuk bekerja dan menyelesaikan pendidikan magister.

Nanda sempat diganjar penghargaan Penyiar Radio non-Berita Terbaik dalam KPIA Award 2022, kemudian menjabat sebagai Wakil Sekretaris Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Aceh sejak 2023-sekarang.

Kemudian menjadi Wakil Bendahara Ikatan Alumni KPI UIN Ar-Raniry, 2023-sekarang, Ketua Bidang Perhumas Muda Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Aceh 2023-sekarang dan Penyiar Radio Assalam sejak 2015 sampai sekarang.

Baca juga: Sosok Husna Ajrina, Gadis Pidie Aceh Lolos BPI UGM Usai 7 Kali Gagal Beasiswa

Tips S2 Sambil Bekerja

Wisudawan terbaik UIN Ar-Raniry itu juga berbagi tips bagaimana pengalamannya menempuh pendidikan magister sambil bekerja.

Menurutnya, kunci yang pertama adalah bertanggung jawab atas setiap pilihan yang dibuat. “Jadi apapun kendalanya, harus diselesaikan,” kata Nanda.

Kedua, harus komitmen sejak awal lulus tepat waktu. Terlebih karena bukan beasiswa, lebih cepat lulus menurutnya akan menghemat biaya sekaligus tanggung jawab di kampus.

Dan ketiga, berusaha untuk serius dan bersungguh-sungguh dalam manajemen waktu belajar serta menyelesaikan tugas kuliah, tanpa mengabaikan tanggung jawab pekerjaan.

Menurutnya, bagi fresh graduate tentu punya waktu yang lebih fleksibel dan akan sangat mudah dalam mengatur waktu kuliah dan belajar, tinggal semangat dan kesungguhan saja yang harus terus dipupuk. 

Sementara bagi yang sudah bekerja, Pascasarjana UIN Ar-Raniry dan kampus pada umumnya menyediakan kelas nonreguler yang jadwal kuliah hanya Jumat dan Sabtu saja, sehingga tidak terlalu mengganggu waktu bekerja.

“Tidak ada tips khusus, karena setiap orang pasti punya cara masing-masing dalam mengatur waktu. Yang penting semangat dan serius, insya Allah akan menikmati setiap proses yang dijalani dan mendapatkan hasil terbaik,” tutupnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved