Sosok

Kisah Rahmi, Anak Nelayan Tangguh asal Simeulue Kuliah Tanpa Beasiswa, Mimpi Ingin S2 di UIN Jakarta

Rahmi Putri Ramadani, gadis asal Desa Amiria Bahagia, Simeulue Timur. Anak nelayan yang menyelesaikan kuliah tanpa beasiswa, mimpi S2 di UIN Jakarta.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Dok UIN Ar-Raniry
Rahmi Putri Ramadani, gadis asal Desa Amiria Bahagia, Simeulue Timur. Anak nelayan tangguh yang menyelesaikan kuliah tanpa beasiswa, mimpi ingin S2 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 

SERAMBINEWS.COM - Terlahir menjadi anak nelayan dengan segala keterbatasan ekonomi, tak menyurutkan langkahnya menyelesaikan kuliah sampai meraih gelar sarjana, tanpa bantuan beasiswa.

Bahkan selama menjalani pendidikan di kampus, gadis asal Desa Amiria Bahagia, Simeulue Timur ini aktif di beberapa organisasi hingga berkesempatan menjadi speaker saat Yudisium Fakultas Adab dan Humaniora, Senin (8/14/2024) lalu.

Adalah Rahmi Putri Ramadani, anak dari pasangan Porsianto dan Hasani kelahiran Simeulue Timur, November 2001.

Kepada Serambinews.com, Rahmi menceritakan bagaimana kisah-kisah sulitnya selama menjalani pendidikan di Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Berasal dari salah satu pulau sekaligus kabupaten terpencil di Aceh, membuatnya harus siap “berdarah-darah” untuk masa depan.

Baca juga: Kisah Nurul Khalisa dari Aceh, Gagal Beasiswa 13 Kali Akhirnya Lolos ke Australia melalui LPDP

Baca juga: Cerita Anzar Merintis Muniru Coffee Gayo, Mulai Penolakan Sampai Pamerkan Produk ke Amerika

Ayahnya yang berprofesi nelayan, memaksa sang ibu ikut bekerja mencari tambahan biaya sebagai tukang urut demi melihat putri kesayangan mereka meraih gelar sarjana.

Karena sang ayah tidak sekuat dulu melaut dan kerap sakit-sakit, akhirnya mereka mencoba meneruskan warung kopi kecil-kecilan bekas peninggalan almarhum kakek demi membiayai kuliah Rahmi.

“Alhamdulillah sampai selesai kuliah, itu dibantu dengan hasil uang mamak mengurut. Ada juga dari warung tapi tidak banyak,” ungkap Rahmi kepada Serambinews.com, Minggu (14/1/2024).

 

 

Diceritakannya, saat kuliah kerap kali makan seadanya karena biaya kuliah dari orang tua serba terbatas.

Belum lagi harus membayar sewa tempat tinggal, SPP dan ongkos-ongkos tak terduga lainnya saat menjalani pendidikan.

Tak cukup di situ, sebagai anak sulung harus mengalah dengan dua orang adiknya yang juga sedang kuliah dan masih SMA.

Walau begitu, kesempatan ini tidak disia-siakan Rahmi, selama kuliah dia aktif di organisasi, baik di internal maupun eksternal kampus.

Bahkan dia sempat menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Ar-Raniry dan Sekretaris Kohati Komisariat Fakultas Adab dan Humaniora tahun 2023.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved