Berita Luar Negeri

Panglima Tentara Ukraina Dipecat, Ini Sosok Penggantinya

Jenderal Sirsky menunjukkan kemampuannya dalam pertahanan di Kiev pada tahun 2022 dan serangan balasan di Kharkiv pada musim gugur tahun yang sama.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Presiden Zelensky Resmi Pecat Panglima Tertinggi Zaluzhny dan Umumkan Sosok Penggantinya 

Rusia Diuntungkan Presiden Ukraina Pecat Jenderal Zaluzhny

Situasi pejabat elit Ukraina dalam beberapa hari ini kian tidak kondusif akibat meningginya tensi antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Panglima Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Zaluzhny.

Hubungan panas keduanya semakin terlihat jelas setela setelah Zelensky dikabarkan akan memecat Zaluzhny dari jabatan tertinggi militer dalam pertemuan pada Senin (29/1/2024).

Namun pernyataan Zelensky itu mendapat reaksi negatif di kalangan para jenderal Ukraina.

Menurut mereka, pemecatan tersebut menunjukkan bahwa jenderal yang bakal ditunjuk Zelensky nantinya bisa berdampak pada situasi ketidakstabilan. 

Hal ini juga berdampak kuat pada moral prajurit di medan perang, terutama ketika Presiden Zelensky tidak memberikan penjelasan publik apapun atas pemecatan yang diperkirakan terjadi.

“Rusia yang diuntungkan dalam situasi ini. Ceritanya tidak dijelaskan dengan jelas.”

“Setiap orang perlu mempersiapkan mental karena Zaluzhny sangat dihormati, tidak hanya di militer tetapi juga di kalangan masyarakat biasa,” kata seorang pejabat senior militer Ukraina yang tidak disebutkan namanya kepada Washington Post.

Seorang pejabat senior pemerintah mengungkapkan bahwa dalam percakapan dengan Presiden Zelensky, Zaluzhny menyatakan pendapatnya tentang masalah yang harus ditangani penggantinya.

Zaluzhny menegaskan bahwa perbaikan cepat posisi Ukraina di medan perang sulit dilakukan.

Jenderal baru harus menghadapi kekuatan yang lebih besar dan bersenjata lebih baik ketika konflik memasuki fase kebuntuan dan perpecahan. 

Jenderal baru juga perlu menambah lebih banyak tentara dan harus mengikuti rencana Rusia untuk mengirim tambahan 400.000 tentara ke medan perang. 

Dan pasukan Ukraina juga membutuhkan lebih banyak lagi senjata, amunisi, kendaraan dan sarana lainnya.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa Zaluzhny tidak marah karena dipecat, namun hubungannya dengan presiden memburuk setelah konflik selama hampir dua tahun. 

“Mereka tidak lagi percaya satu sama lain”, kata para pejabat Amerika dan Ukraina.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved