Berita Luar Negeri

Dunia 24 Jam: Rusia Ingin ‘Baikan’ dengan AS, Banjir Bandang di Texas, Bandit Bunuh 70 Orang

Dalam sorotan lainnya, banjir bandang melanda Texas bagian tengah menyebabkan 109 orang tewas dan lebih dari 180 lainnya hilang. 

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
SAUL LOEB / AFP/ARSIP SERANBINEWS
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump bertemu di KTT G20 di Hamburg, Jerman. 

Dunia 24 Jam: Rusia Ingin ‘Baikan’ dengan AS, Banjir Bandang di Texas, Bandit Bunuh 70 Orang

SERAMBINEWS.COM - Sejumlah peristiwa terjadi dalam 24 jam terakhir, Kamis (10/7/2025) di berbagai belahan dunia.

Mulai dari upaya perbaikan hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat, bencana banjir bandang mematikan di Texas, hingga serangan berdarah oleh bandit bersenjata di Nigeria yang menewaskan puluhan orang.

Sorotan utama datang dari politik, dimana Rusia menyatakan tetap tenang terhadap kritik Donald Trump dan berkomitmen memperbaiki hubungan dengan AS.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut gaya Trump kasar, namun menyambut pernyataannya bahwa konflik Rusia-Ukraina sulit diselesaikan. 

Soal ancaman "mengebom Moskow" dari rekaman audio, Peskov meragukan keasliannya dan menyebut bisa jadi berita palsu.

Dalam sorotan lainnya, banjir bandang melanda Texas bagian tengah menyebabkan 109 orang tewas dan lebih dari 180 lainnya hilang. 

Wilayah paling terdampak adalah Kerr County, dengan 94 korban tewas, termasuk 27 anak perempuan dari perkemahan Camp Mystic.

Berikut rentetan peristiwa yang terjadi dalam 24 jam terakhir di berbagai dunia:

1. Rusia Terus Memperbaiki Hubungan dengan AS

Menanggapi hal ini dalam konferensi pers pada Rabu (9/7/2025) waktu setempat, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow bersikap “tenang” dalam menghadapi kritik Trump dan akan terus berusaha memperbaiki hubungan yang “retak” dengan Washington.

"Kami menanggapinya dengan cukup tenang," kata Peskov ketika ditanya tentang pernyataan baru Trump.

“Gaya Presiden AS, secara umum, dia menggunakan kata-kata yang cukup kasar,” tambah Peskov.

Sebelumnya, pada 8 Juli, Presiden AS mengatakan telah menyetujui pengiriman senjata pertahanan ke Ukraina dan sedang mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap Rusia

Trump mengatakan Rusia menunda upaya perundingan perdamaian dengan Ukraina.

Peskov mengatakan bahwa Moskow memperhatikan pernyataan Trump bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina tidak mudah diselesaikan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved