Berita Banda Aceh

Teungku Dayah dan Masyarakat Diajak Lawan Politik Uang dalam Pemilu 2024, Eka Januar: Jangan Alergi

“Politik uang merupakan kejahatan politik dan ini menjadi masalah besar. Efeknya bisa jadi jangka panjang dan menghancurkan akhlak generasi bangsa,”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Kajian Aktual Tastafi Banda Aceh, Sabtu (10/2/2024) dengan tema “Memaksimalkan Peran Teungku Dayah dan Masyarakat Umum Melawan Politik Uang dalam Pemilu” 

Partai mengeluarkan cost yang tidak sedikit untuk merekrut Caleg, termasuk caleg perempuan yang harus terpenuhi 30 persen.

Maklum kalangan perempuan minim minat jadi caleg. Akibatnya partai mencari perempuan yang siap jadi caleg dari internal atau keluarga terdekat demi memastikan partainya lulus menjadi peserta pemilu.

 Ironinya, sebut Tgk Akmal, saat ia butuh uang untuk dirinya maju xaleg, dia juga harus membiayakan caleg lain yang keterbatasan biaya.

“Ini belum lagi bicara biaya iklan dan sosialisasi yang menguras banyak energi dam materi,” kata Tgk Akmal.

Menurutnya, muncul money politik karena orientasi partai semata menginginkan kursi sehingga seleksi caleg bukan lagi menjadi prioritas partai, akhirnya terdapat caleg terpilih tidak berintegritas dan justru yang terpilih adalah pemilik modal atau dewan yang di biaya pemilik modal.

Politik transaksional ini nyaris masif terjadi di lingkungan, juga di dorong oleh kecerdasan warga dalam menyikapi resiko money politik itu sendiri.

Maka kasus politik uang dimusim pemilu identik semacam ayam dan telur yang sulit diketahui mana lebih awal lahir, demikian juga money politik yang sulit di buktikan siapa biang keroknya terus terjadi kian masif.

“Mari sama-sama lawan money politik dan edukasi masyarakat untuk menjadi pemilih sehat,” pungkas Tgk Akma Abzal.

 Sebelumnya, Ketua Umum DPP ISAD, Tgk Mustafa Husen Woyla SPdI dalam sambutannya mengatakan, kajian ini rutin dilaksanakan setiap bulan dan telah dilaksanakan sejeka tiga tahun terakhir.

 “Melalui kajian ini, kita selalu kampanyekan kebaikan dan tidak memihak pada siapa pun,” jelasnya saat membuka kajian Aktual Tastafi Banda Aceh yang ke ke-102 ini.

 Kajian aktual yang diselenggarakan oleh Majelis Tastafi Banda Aceh, ISAD dan HIPSI ini dihadiri oleh seratusan peserta dari kalangan aktivis, mahasiswa dan tamu undangan lainnya.

(Serambinews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved