Perang Gaza

Sayyed Nasrallah: Israel Harus Membayar dengan Darah atas Kematian Warga Sipil di Lebanon

Masyarakat sipil adalah isu yang sensitif, dan musuh harus memahami bahwa mereka sudah keterlaluan jika sampai membunuh warga sipil kami,” tegas pemim

Editor: Ansari Hasyim
AFP/File
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah 

SERAMBINEWS.COM - Pendudukan Israel akan membayar dengan darah atas pembunuhan warga sipil di Lebanon selatan, karena ini adalah isu sensitif bagi Perlawanan dan garis merah yang telah dilanggar, kata Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada hari Jumat untuk memperingati jatuhnya para pemimpin Islam Perlawanan di Lebanon .

“Agresi terhadap Nabatieh dan al-Sawaneh adalah perkembangan yang harus kita hentikan dalam konfrontasi yang sedang berlangsung karena serangan tersebut menargetkan warga sipil,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pendudukan Israel membunuh warga sipil dengan sengaja, karena mereka memiliki kemampuan untuk menghindari pembunuhan mereka dengan cara seperti itu.

“Musuh akan membayar dengan darah atas pertumpahan darah perempuan dan anak-anak kita di Nabatieh dan al-Sawaneh,” tegasnya.

“Masyarakat sipil adalah isu yang sensitif, dan musuh harus memahami bahwa mereka sudah keterlaluan jika sampai membunuh warga sipil kami,” tegas pemimpin Perlawanan Lebanon, seraya mencatat bahwa pendudukan dengan sengaja membunuh warga sipil untuk memaksa Perlawanan menghentikan operasinya, sebagaimana "semua tekanan yang dilakukan sejak 7 Oktober bertujuan untuk menutup front selatan."

Baca juga: VIDEO 27 Rudal Hizbullah Hantam Kiryat Shmona Israel, Sebabkan Ledakan Besar dan Percikan Api

"Pemboman 'Kiryat Shmona' dengan puluhan roket Katyusha dan beberapa rudal Falaq adalah respons awal," tegas Sayyed Nasrallah.

Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah pada hari Kamis terus menargetkan situs dan pemukiman militer Israel untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza dan Perlawanan Palestina, serta sebagai tanggapan terhadap serangan pendudukan Israel terhadap desa-desa dan rumah-rumah warga Lebanon di bagian selatan negara itu.

Perlawanan Islam mengeluarkan pernyataan singkat yang mengumumkan bahwa para pejuangnya menargetkan pemukiman Israel di "Kiryat Shmona" dengan puluhan roket Katyusha sebagai tanggapan awal terhadap pembantaian di Nabatieh dan al-Sawaneh.

Selain itu, pejuang perlawanan menargetkan situs Samaqa dengan rudal, dan beberapa serangan langsung terkonfirmasi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved