Berita Aceh Utara

Kondisi Pengawas TPS yang Dianiaya Oknum PPS di Aceh Utara Mulai Membaik, Korban Diserang Tiga Pria

Mukhlisin adalah Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 08 di Gampong Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, yang dianiaya oknum PPS set

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
Dok Panwaslih Aceh Utara 
Mukhlisin, Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 08 di Gampong Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara saat mendapat perawatan di RS Kasih Ibu Lhokseumawe, Rabu (14/2/2024) malam. 

Mukhlisin adalah Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 08 di Gampong Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, yang dianiaya oknum PPS setempat saat ia bertugas pada hari Pemilu, Rabu (14/2/2024). 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Kondisi Mukhlisin yang dirawat di RS Kasih Ibu Lhokseumawe sudah mulai membaik, Senin (19/2/2024). 

Mukhlisin adalah Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) 08 di Gampong Rawang Itek, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, yang dianiaya oknum PPS setempat saat ia bertugas pada hari Pemilu, Rabu (14/2/2024). 

Meski kondisinya mulai membaik, korban masih merasakan sakit di bagian kepala, sehingga memastikan untuk sepekan ke depan harus beristirahat di rumah.

Seperti diketahui, Mukhlisin dianiaya Petugas Sekretariat Petugas Pemungutan Suara (PPS) Desa Rawang Itek Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara berinisial SY, saat Mukhlisin mengawal ketika hendak dimulai proses penghitungan suara Pemilu 2024 di lokasi TPS 08, Rabu (14/2/2024).

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian kepala dan pendarahan parah.

Kasus tersebut kini dalam proses penyelidikan polisi setelah dilaporkan keluarga korban, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Jaga Marwah Syariat Islam di Aceh, Aktivis Dayah Minta Praktik Jual Beli Suara Dapat Dicegah

“Sudah membaik dibandingkan dengan beberapa hari lalu,” ujar Mukhlisin.

Ia mengaku masih merasakan sakit di bagian kepala akibat luka setelah dianiaya oknum PPS itu.

Mukhlisin menyebutkan sempat melihat SY bersama dengan dua temannya menyerang dirinya.

“Mereka menyerang secara tiba-tiba dan bertubi-tubi di bagian kepala dan tubuh. Saya tidak bisa melihat lagi saat itu karena sudah jatuh dan pitam, saya dianiya bukan hanya dengan tangan, tapi juga kaki,” katanya.

Mukhlisin meyakini pelaku menggunakan benda saat menganiaya dirinya. Karena kalau dipukul dengan tangan ia meyakini masih mampu bertahan, tidak langsung terjatuh.

“Kalau dengan tangan saja, tidak mungkin luka di bagian kepala seperti itu (pendarahan parah), bagian mulut saya juga seperti tergores,” katanya.

Baca juga: Advokasi Wartawan Menjadi Salah Satu Isu Dibahas di Forum Konkernas PWI dalam Rangkaian HPN

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved