Berita Aceh Utara

Jembatan Penghubung 5 Kecamatan di Aceh Utara Putus Digerus Banjir, TNI dan Warga Lakukan Ini

Jembatan penghubung lima kecamatan di Aceh Utara putus akibat banjir deras pada 13 November 2025.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto kiriman Hamdani
PERBAIKI JEMBATAN - Warga bersama personel Koramil Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara memperbaiki jembatan yang rusak akibat ambruk akibat digerus banjir. 

Ringkasan Berita:
  • Jembatan penghubung lima kecamatan di Aceh Utara putus akibat banjir deras pada 13 November 2025. 
  • Akses ribuan warga ke kebun dan sekolah terputus total, memicu keresahan masyarakat. 
  • TNI bersama warga membangun jembatan darurat, namun solusi permanen dari pemerintah sangat dibutuhkan.

 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Jembatan penghubung di Gampong Tumpok Aceh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara mengalami kerusakan parah setelah digerus arus sungai pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kerusakan tersebut membuat akses utama masyarakat dari lima kecamatan terputus total.

Sebelum akhirnya berhasil diperbaiki secara darurat oleh warga dan personel Koramil Tanah Luas pada Jumat (14/11/2205) sore sekitar pukul 18.00 WIB.

Jembatan berukuran lebar 5 meter dan panjang sekitar 8 meter itu terbuat dari batang kelapa. 

Kondisinya telah lapuk sehingga tidak mampu menopang derasnya aliran air sungai yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Utara, sejak sore hari.

Keuchik Gampong Tumpok Aceh, Zulkifli, SPd menjelaskan, bahwa jembatan tersebut sebenarnya sudah putus sejak delapan tahun lalu.

Baca juga: Jembatan Putus, Akses Menuju Wisata Baraka Kaloy Tamiang Hulu Mulai Sulit Dijangkau Wisatawan

Namun karena belum ada pembangunan permanen dari pemerintah, masyarakat secara swadaya membangun jembatan darurat dari batang kelapa yang bertahan selama enam tahun, sebelum akhirnya kembali rusak.

Kerusakan ini mengganggu aktivitas ribuan warga, termasuk akses menuju 300 hektare lahan perkebunan yang meliputi kelapa sawit, cokelat, pinang, dan berbagai tanaman lain.

Warga dari lima kecamatan--Tanah Luas, Nibong, Matangkuli, Pirak Timu, dan Paya Bakong--mengandalkan jalan tersebut karena merupakan jalur pintas dan satu-satunya akses menuju kebun maupun fasilitas pendidikan.

“Kalau jembatan ini tidak segera diperbaiki, masyarakat tidak bisa bekerja ke kebun, anak-anak tidak bisa sekolah, dan orang tua tidak bisa menjenguk anaknya di dayah,” ujar Zulkifli.

Ia mengatakan, bahwa usulan pembangunan jembatan permanen sudah berulangkali diajukan ke dinas terkait, namun belum terealisasi hingga kini.

Padahal jembatan tersebut memiliki peran vital sebagai penghubung lintas kecamatan.

Baca juga: Dilintasi Anak Sekolah, Bupati Aceh Timur Prioritaskan Pembangunan 2 Jembatan Rusak di Peureulak

Atas kondisi darurat itu, warga bersama personel Koramil Tanah Luas segera membangun jembatan sementara agar masyarakat tetap dapat melintas. 

Meski demikian, Zulkifli menegaskan, bahwa solusi permanen dari pemerintah sangat diperlukan.(*)  

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved