Berita Luar Negeri

Mengungkap Sisa Pasukan Brigade Infanteri Ukraina Setelah 2 Tahun Berperang Lawan Rusia

Akibatnya Ukraina telah mengalami kehabisan pasokan amunisi dan diperparah dengan memanasnya hubungan para elit di Ukraina.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Taufik Hidayat
AFP/Yasuyoshi CHIBA
Tentara Ukraina duduk di atas kendaraan tempur saat berpatroli di Seversk, Ukraina Timur, Minggu (8/5/2022). 

Mengungkap Sisa Pasukan Brigade Infanteri Ukraina Setelah 2 Tahun Berperang Lawan Rusia

SERAMBINEWS.COM – 24 Februari 2022 menjadi hari buruk bagi Ukraina karena untuk pertama kalinya Rusia melakukan invansi ke negara itu.

Konflik antara Ukraina dan Rusia masih terus berlangsung hingga memasuki tahun ketiga.

Kedua negara telah mengerahkan sejumlah personel hingga amunisi untuk melakukan pelawanan dan pertahanan.

Namun memanasnya situasi di Timur Tengah membuat Ukraina terpuruk karena merasa Barat telah mengalihkan fokusnya.

Akibatnya Ukraina telah mengalami kehabisan pasokan amunisi dan diperparah dengan memanasnya hubungan para elit di Ukraina.

Dilansir dari 24h.com, pada Februari 2022, Brigade Infanteri ke-59 – salah satu brigade utama Ukraina – memasuki medan perang dengan ribuan tentara. 

Tentara Ukraina beristirahat di dekat posisi mereka di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, pada 17 Desember 2022.
Tentara Ukraina beristirahat di dekat posisi mereka di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, pada 17 Desember 2022. (AP)

Baca juga: TRAGIS! Pilot Rusia Pengkhianat yang Membelot ke Ukraina dengan Helikopter MI-8 Ditembak Mati

Saat ini, personel mereka hanya tersisa 60-70 persen, ungkap Tygr (julukan), komandan peleton Brigade Infanteri ke-59.

Menurut Tygr, banyak tentara dari Brigade Infanteri ke-59 yang tewas di medan perang. 

Sisanya terluka atau dipulangkan karena usia tua atau sakit.

Di Perbatasan Timur, selain korban jiwa yang ditimbulkan oleh tentara Rusia, tentara Ukraina juga menderita cuaca dingin yang mengganggu kesehatan sehingga rentan terhadap penyakit.

“Cuaca terus hujan, turun salju, hujan, lalu turun salju lagi. Para prajurit menderita flu dan angina,”

“Mereka harus berhenti berjuang untuk sementara waktu tetapi tidak ada penggantinya,”

“Masalah mendesak yang dihadapi setiap unit adalah kekurangan personel,” kata komandan kompi Brigade No. 59.

Dalam beberapa bulan terakhir, tentara Rusia telah mencapai banyak kemajuan di medan perang. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved