Bunuh Andre di Hotel Puncak, Pelaku Kesal Dikencingi Korban saat Berhubungan Seks Menyimpang

Pelaku berinisial YD alias AD (24) diringkus di rumahnya di daerah Gadog, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (21/2/2024) pagi.

Editor: Faisal Zamzami
Fauzi Noviandi / Tribunjabar
YD (23) pelaku pembunuhan terhadap Andre (32) di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas Kabupaten Cianjur mengaku kesal setelah dikencingi korban saat melakukan seks menyimpang, Jumat (23/2/2024) 

SERAMBINEWS.COM, CIANJUR - Jajaran Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat berhasil mengungkap kasus pembunuhan pria yang tewas terlilit kain di salah satu hotel di kawasan Puncak, Cianjur.

Mayat tersebut adalah Andre (32), warga Kota Bandar Lampung, yang menjadi korban pembunuhan.

Pelaku berinisial YD alias AD (24) diringkus di rumahnya di daerah Gadog, Kecamatan Pacet, Cianjur, Rabu (21/2/2024) pagi.

Adapun motif YD (23), pembunuh Andre (32) yang mayatnya ditemukan terbungkus kain hitam di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas, Kabupaten Cianjur, mengaku kesal karena dikencingi korban saat melakukan seks.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto menjelaskan, korban dan pelaku kenal melalui media sosial Facebook. 

Di akun Facebook, pelaku memosting ajakan untuk melakukan seks.

"Dalam postinganya di media sosial milik pelaku tertulis 'Cari yang suka BDSM bondage daerah Cipanas, Cianjur, Bogor, Kuy lah gw Slave'," kata Tono dikutip dari Tribun Jabar, Jumat (23/2/2024).

Tujuan postingan tersebut, sambung pelaku, mencari orang yang ingin melakukan BDSM. 

Korban kemudian tertarik dan mengirimkan pesan pada pelaku

Akhirnya pelaku dan korban sepakat untuk bertemu di kawasan Cipanas, Puncak.

Baca juga: Andre Dibunuh di Hotel Puncak, Jasad Terbungkus Kain Hitam, Pelaku Tinggalkan Pesan di Sprei

Tono menjelaskan, dalam proses komunikasi tersebut terucap, jika korban bisa memuaskan nafsu pelaku, akan diberi upah Rp 1 juta. 

Namun jika pelaku tidak puas, korban harus memberikan Rp 1 juta pada pelaku.

"Setelah disepakati pelaku meminta korbannya untuk menyiapkan peralatannya sepert lakban, pakaian zentai, juga alat-alat lainnya dan mengirimkan perlengkapan tersebut pada pelaku," ucapnya.

Ia mengatakan, saat melakukan kegiatan seks dengan kondisi korban sudah terbungkus kain hitam dan diikat lakban di bagian leher, korban malah kencing hingga mengenai pelaku dan membuat pelaku marah.

"Karena marah pelaku pergi meninggalkan kamar itu. Ketika sudah pergi, korban ini sudah dalam keadaan terikat termasuk di bagian wajah," ucapnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved