Konflik Palestina vs Israel

Dampak Masif 961 Serangan Hizbullah Bagi Israel: 2 Ribu Tentara IDF Tewas dan Luka-luka

Kerusakan diperkirakan akan mengakibatkan lonjakan harga dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian ekonomi yang besar di Israel.

Editor: Faisal Zamzami
i24
Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel. Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas. 

Sementara itu, dari sisi Israel, Melman mengatakan pasukan Israel menjalankan operasi militer di Lebanon dengan serangan udara dan pesawat tanpa awak, artileri, rudal, dan tindakan pembunuhan.

Dia mengklaim serangan itu telah menghancurkan banyak pangkalah Hizbullah dan gudang rudalnya.


Meski demikian, Melman mengatakan ada “kenyataan pahit” yang harus dihadapi Israel.

Kenyataan itu ialah bahwa kerusakan yang dialami Hizbullah tidak besar.

Dia menyebut para pejuang Hizbullah mundur sekitar 2 km dari perbatasan. Gerak mundur itu adalah keputusan yang diambil pemimpin Hizbullah, bukan karena tekanan dari Israel.

Melman mengklaim gerak mundur itu bertujuan untuk mengurangi jumlah korban jiwa.

“Hizbullah sangat sensitif mengenai jumlah korban jiwa di pihaknya,” ujar Melman.

Di samping itu, dia mengatakan Hizbullah kini belajar dari perang di Gaza.

Menurut Melman, kelompok itu memperhitungkan setiap langkahnya agar pasukan elite Radwan miliknya tetap aman seandainya konflik di perbatasan membesar menjadi perang total.

Baca juga: Menlu RI Retno Marsudi Berpidato di Mahkamah Internasional: Desak Israel Tarik Pasukannya dari Gaza

Perang akan berdampak mengerikan bagi Israel

Melman memperingatkan bahwa ada sejumlah pihak, termasuk pejabat yang meyakini Israel tak punya pilihan kecuali menyerang Lebanon setelah perang di Gaza berakhir.

Dia menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Yoav Gallant sebagai dua di antara pihak yang mendukung pilihan itu.

Adapun sejumlah mantan pejabat keamanan dan militer milih menentangnya, termasuk Benny Gantz dan Gadi Eisenkot.

Melman meyakini dalam perang selanjutnya antara Hizbullah-Israel, Lebanon akan mengalami kehancuran parah. Namun, kehancuran juga akan dialami oleh Israel.

Dalam beberapa tahun tahun terakhir Melman ikut dalam sejumlah briefing untuk Kepala Staf dan Komandan Front Dalam Negeri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved