Konflik Palestina vs Israel
Menlu RI Retno Marsudi Berpidato di Mahkamah Internasional: Desak Israel Tarik Pasukannya dari Gaza
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mendesak Israel segera menarik pasukannya dari Gaza, Palestina.
SERAMBINEWS.COM, DEN HAAG - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mendesak Israel segera menarik pasukannya dari Gaza, Palestina.
Hal tersebut disampaikan Retno saat membacakan pernyataan dalam sidang di Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) terkait legalitas pendudukan Israel terhadap wilayah Palestina di Den Haag, Belanda, Jumat (23/2/2024).
"Tuan Presiden dan anggota terhormat mahkamah. Saya meninggalkan pertemuan G20 saya di Rio de Janeiro untuk berdiri di hadapan Anda hari ini atas nama pemerintah Republik Indonesia untuk menyatakan solidaritas rakyat Indonesia dalam masalah yang sangat penting dan serius yang mengancam kemanusiaan kita yang rapuh," buka Menlu Retno.
"Saya berdiri di hadapan Anda hari ini untuk membela keadilan terhadap pelanggaran nyata hukum internasional yang dilakukan oleh Israel."
"Kita semua telah menyaksikan bencana kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza dan eskalasi berikutnya di seluruh kawasan itu, yang menjadi panggilan global untuk menangani akar penyebabnya, yaitu pendudukan ilegal Israel atas Palestina."
"Okupasi Israel yang melanggar hukum dan kekejaman-kekejamannya harus dihentikan dan tidak boleh dinormalisasi atau diakui."
Menlu Retno menyatakan Israel jelas-jelas tidak berniat untuk menghormati dan mematuhi kewajibannya menurut hukum internasional.
"Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan dan saya mengutip, 'Tidak ada yang akan menghentikan kami. Bukan Den Haag, bukan siapa pun,"' katanya menirukan pernyataan Perdana Menteri Israel itu.
Pernyataan Netanyahu itu, menurut Retno, terlihat dalam tindakan pasukan Israel di Jalur Gaza yang terus melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina.
"Ternyata kematian hampir 30.000 nyawa tidak cukup bagi Israel karena mereka hampir meluncurkan serangan lain di Rafah, yang dulu merupakan satu-satunya gerbang untuk bantuan kemanusiaan yang dapat menyelamatkan nyawa di Gaza."
Baca juga: VIDEO Ribuan Warga Inggris Kecam Israel, Kibarkan Bendera dan Dukung Kemerdekaan Palestina
Retno menegaskan, tidak ada negara yang boleh diberi kebebasan untuk melakukan apa pun yang diinginkannya terhadap negara yang lebih lemah.
"Inilah sebabnya kita memiliki hukum internasional. Inilah sebabnya kita perlu memegang teguh prinsip-prinsipnya," ucapnya.
Lebih lanjut, Retno mendesak Israel segera menghentikan agresinya terhadap rakyat Palestina dan menarik pasukan mereka dari Gaza.
Dia juga meminta Israel memberikan hak-hak kepada negara dan rakyat Palestina.
"Saya ingin menjelaskan mengenai konsekuensi hukum yang timbul dari kebijakan dan praktik-praktik yang dilakukan Israel. Hal ini harus dimulai dengan menghormati hak-hak fundamental rakyat Palestina, terutama hak menentukan nasib sendiri yang secara sistematis ditolak oleh Israel," terang Retno.
123 Orang Tewas dalam 24 Jam Gempuran Militer Israel di Kota Gaza |
![]() |
---|
Biadab! Israel Ratakan 300 Rumah di Gaza, Korban Sipil Berjatuhan |
![]() |
---|
Demi Perluas Wilayah, Israel Akan Usir Warga Gaza ke Sudan Selatan, Sedang dalam Negosiasi |
![]() |
---|
Netanyahu Klaim Tak Ada Kelaparan di Gaza, Sebut Foto Anak Malnutrisi adalah Palsu |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Jurnalis Al Jazeera Anas Al Sharif Sebelum Tewas Diserang Israel: Jangan Lupakan Gaza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.