Berita Viral

Teman Kencan Dihabisi, Terungkap Motif Dibalik Tulisan 'Ini Keinginan Saya' di Atas Sprei

Teman Kencan Dihabisi, Terungkap Motif Dibalik Tulisan 'Ini Keinginan Saya' di Atas Sprei

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE TribunJabar
AR diduga dihabisi oleh teman kencan sesama jenisnya, YD (23) saat sedang melakukan hubungan dengan cara fantasi. Teman Kencan Dihabisi, Terungkap Motif Dibalik Tulisan 'Ini Keinginan Saya' di Atas Sprei 

Teman Kencan Dihabisi, Terungkap Motif Dibalik Tulisan 'Ini Keinginan Saya' di Atas Sprei

SERAMBINEWS.COM – Seorang pria, AR (32) ditemukan meninggal dalam kamar hotel di kawasan Puncak Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Rabu (21/2/2024) siang.

AR diduga dihabisi oleh teman kencan sesama jenisnya, YD (23) saat sedang melakukan hubungan dengan cara fantasi.

Di mana keduanya melakukan aktivitas BDSM, yakni kegiatan seksual yang melibatkan kekerasan sehingga dapat menambah kenikmatan.

Adapun korban saat melakukan aktivitas tersebut badanya dibungkus kain hitam dan dilakban.

Sebab, saat ditemukan korban AR dalam kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban di kamar hotel.

Di tubuhnya pun terdapat luka lebam. Dugaan kuat korban meninggal karena kehabisan napas.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengatakan, mayat laki-laki pertama kali ditemukan karyawan hotel diketahui merupakan pria asal Kota Bandar Lampung.

"Saat ditemukan korban dalam posisi tergeletak di lantai dengan tubuh terbungkus kain hitam dari bagian kaki sampai kepala tertutup kain hitam. Tangan dan kepalanya juga terlilit lakban hitam," kata Tono, dikutip dari TribunJabar.

penemuan mayat laki-laki di kamar hotel dengan kondisi terbungkus kain hitam
Karyawan Hotel di Kawasan Puncak Cipanas Kabupaten Cianjur dikagetkan dengan penemuan mayat laki-laki di kamar hotel dengan kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban serta luka lebam, Rabu (22/2/2024)

Baca juga: Pembunuhan Bocah di Aceh Barat oleh Pacar Ibunya Lebih Kejam Dibanding Terhadap Dante, Anak Tamara

Menurutnya, di beberapa bagian tubuh korban ditemukan juga luka lebam akibat ikatan dan benda tumpul dan di tangan korban ditemukan gunting.

"Pada leher yang diduga akibat ikatan benda tumpul sehingga menimbulkan rembesan rembesan dara pada otot kanan dan otot kiri leher korban, yang mengakibatkan tersumbatnya aliran pernapasan," ucapnya.

Selain itu , AKP Tono mengatakan, pihaknya juga memenukan gunting yang berada dtangan korban.

Namun dirinya belum dapat memastikan kegunaan gunting tersebut.

"Gunting yang ditemukan di tangan korban belum dapat dipastikan fungsinya apa. Namun korban meninggal diduga akibat beberapa luka yang dideritanya," katanya.

Tak butuh waktu lama polisi pun menangkap YD (23), pelaku yang tega menghabisi teman kencannya itu.

Pelaku menghabisi korban karena kesal setelah dikencingi korban saat melakukan aktivitas BDSM itu.

AKP Tono Listianto menjelaskan, korban dan pelaku berkenalaan pertama kali melalui media sosial Facebook.

Di akun Facebook pelaku memposting ajakan untuk melakukan aktivitas menyimpang, yakni BSDM.

"Dalam postinganya di media sosial milik pelaku tertulis 'Cari yang suka BDSM bondage daerah Cipanas, Cianjur, Bogor, Kuy lah gw Slave'," kata Tono pada wartawan, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Wahyudin Bunuh Pacar Sesama Jenis di Karawang, Pelaku Kesal Ucapan Korban saat Berhubungan

Pelaku pembunuhan meninggalkan pesan yang ditulis di sprei kasur
Terduga pelaku pembunuhan terhadap pria di hotel di Kawasan Puncak, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur meninggalkan pesan yang ditulis di sprei kasur hotel, Kamis (22/2/2024)

Pelaku memposting status di media sosial miliknya tersebut, bertujuan mencari orang yang ingin melakukan perbuatan menyimpang BDSM.

"Adanya posting tersebut akhir korban tertarik dan mengirimkan pesan pada pelaku. Akhirnya pelaku dan korban sepakat untuk bertemu di kawasan Cipanas, Puncak," ucapnya.

Tono menjelaskan, dalam proses komunikasi tersebut juga menjelaskan jika korban bisa memuaskan nafsu pelaku, akan diberi upah Rp 1 juta.

Namun, jika pelaku tidak puas, korban harus memberikan Rp 1 juta pada pelaku.

"Setelah disepakati pelaku meminta korbannya untuk menyiapkan peralatannya seperti lakban, pakaian zentai, juga alat-alat lainnya dan mengirimkan perlengkapan tersebut pada pelaku," ucapnya.

Ia mengatakan, saat melakukan hubungan dengan kondisi korban sudah terbungkus kain hitam dan diikat lakban di bagian leher.

Namun secara tiba-tiba korban malah kencing hingga mengenai pelaku dan membuat pelaku marah.

"Karena marah pelaku pergi meninggalkan kamar itu. Ketika sudah pergi, korban ini sudah dalam keadaan terikat termasuk di bagian wajah," ucapnya.

YD (23) pelaku pembunuhan terhadap A (32) di kamar hotel di kawasan Puncak
YD (23) pelaku pembunuhan terhadap A (32) di kamar hotel di kawasan Puncak, Cipanas Kabupaten Cianjur di Mapolres Cianjur, Jumat (23/2/2024)

Tono mengatakan, pada esok harinya pelaku menghubungi resepsionis hotel dan menyampaikan ada yang membutuhkan bantuan di kamar yang ditempati korban.

"Saat itulah korban ditemukan sudah tak bernyawa di kamarnya oleh pagawai hotel dalam keadaan terbungkus kain hitam, dan terlilit lakban," ucapnya.

Diduga korban meninggal dunia akibat kehabisan nafas.

Kepada polisi, pelaku mengaku sudah melakukan aktivitas seksual BDSM sekitar 10 kali, namun dengan korban, pelaku melakukan secara ekstrim.

Sementara itu terkait tulisan "ini keinginan saya" yang ditulis di atas sprei, ternyata ditulis pelaku.

"Itu ditulis sendiri oleh pelaku, menggunakan spidol," kata Tono.

"Itu tujuannya untuk menyamarkan motif seakan-akan yang nulis itu korban," tambah dia.

Sebelumnya, karyawan hotel di kawasan Puncak Cipanas Kabupaten Cianjur dikagetkan dengan penemuan mayat laki-laki di kamar hotel dalam kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban serta luka lebam.

Mayat laki-laki yang diduga korban pembunuhan tersebut diketahui karyawan hotel pada Rabu (21/2/2024) siang.

SN, pengelola hotel mengatakan, korban awalnya memesan kamar hotel melalui aplikasi beberapa sejak beberapa waktu lalu.

Pada Rabu (22/2/202) pagi sempat meminta bantuan resepsionis.

"Saat itu karyawan kami langsung mengeceknya, karena waktunya sarapan juga, mungkin ada butuh batuan. Namun saat diketuk kamar pintunya tidak ada respon," katanya pada wartawan, Kamis (22/2/2024).

Hingga siang, lanjut dia, karyawan resepsionis kembali mendatangi kamar korban tersebut, dan didapati kamarnya sudah tidak terkunci.

Setelah pintu kamar dibuka karyawan menemukan tubuh tergeletak.

"Korban tampak terbukus kain hitam, dan terikat dengan lakban. Saat itu juga karyawan resepsionis langsung menutup kembali pintu kamar dan melapor ke kepolisian." Ucapnya. (Serambinews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved