Berita Viral

Staf Klinik Tegur Orangtua Gegara Beri Nama Anak Rumit dan Susah Dieja: Kenapa Harus Sesusah Itu?

Beberapa nama umum yang diubah menjadi bentuk yang menyulitkan, seperti Firdaus menjadi Ferdhauz, Latifah menjadi Latheefah, hingga Jasmin menjadi...

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Gambar AI/mStar
Seorang staf medis di sebuah klinik mencuri perhatian publik setelah mengungkapkan keluhan terkait tren pemberian nama anak dengan ejaan yang dinilai terlalu rumit.  

Staf Klinik Ini Tegur Orangtua Gegara Beri Nama Anak Rumit dan Susah Dieja: Kenapa Harus Sesusah Itu?

SERAMBINEWS.COM - Seorang staf medis di sebuah klinik mencuri perhatian publik setelah mengungkapkan keluhan terkait tren pemberian nama anak dengan ejaan yang dinilai terlalu rumit. 

Melalui unggahannya di media sosial Threads, ia menceritakan bagaimana proses administrasi menjadi lebih sulit hanya karena orang tua memilih nama yang tidak lazim dan susah dieja.

Diketahui, setiap ibu yang melahirkan memang wajib menyiapkan nama anak untuk keperluan identitas dan kependudukan. 

Namun, ketika nama yang diberikan memiliki ejaan “kreatif” yang berbelit-belit, pekerjaan staf medis menjadi jauh lebih memakan waktu.

"Jauh di lubuk hati saya, kalau boleh, saya ingin memarahi orang tua karena memberi nama anak mereka aneh, ejaan aneh, atau pengucapan yang berbelit-belit," katanya, dilansir dari mStar.com, Senin (17/11/2025).

Baca juga: Ingin Beri Nama Anak? Hindari Nama yang Tidak Bisa Digunakan untuk Membuat Akta Kelahiran Hingga KTP

Wanita yang bekerja di administrasi sebuah klinik di Malaysia ini mencontohkan, beberapa nama umum yang diubah menjadi bentuk yang menyulitkan, seperti Firdaus menjadi Ferdhauz, Latifah menjadi Latheefah, hingga Jasmin menjadi Jadzmeen.

“Meskipun kedengarannya sama, kenapa harus sesusah itu?” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa kesulitan ini tak hanya terjadi pada sistem pendaftaran digital, tetapi juga ketika mengisi formulir manual yang kolomnya terbatas.

"Proses mendaftar di sistem itu jadinya rumit. Belum lagi harus mengisi formulir manual seperti pemeriksaan kesehatan atau formulir penyakit menular yang isinya kotak-kotak kecil. Mata saya berbinar-binar," ujarnya.  

Unggahannya itu langsung mendapat sorotan warganet. 

Banyak yang menyatakan setuju dan ikut membagikan pengalaman serupa. 

Para guru pun turut memberikan komentar, mengaku kerap kewalahan saat murid-murid dengan nama panjang atau ejaan tak lazim harus menuliskan nama mereka sendiri.

“Tidak hanya di klinik. Bahkan di sekolah. Ejaan yang aneh menyebabkan nama disalahpahami,” tulis salah satu warganet.

“Orang tua zaman sekarang memang aneh. Apa mereka tidak khawatir anaknya diejek?” komentar lainnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved