Perang Gaza

Kelaparan, Bocah 2 Tahun di Gaza Meninggal di Tengah Perang yang Terus Berkecamuk

“Kami membawanya ke rumah sakit dan dia ditemukan menderita kekurangan gizi akut. Staf medis membawanya ke ICU. Bayi tersebut tidak diberi susu selama

|
Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/instagram
Seorang ayah memeluk anaknya dengan dekapan penuh kasih di lantai sebuah rumah sakit di Gaza sesaat akan mendapat perawatan akibat pemboman penjajah Israel. Saat ini dilaporkan banyak di antara anak-anak Gaza yang menderita kelaparan, sekarat dan meninggal akibat blokade bantuan oleh Israel. 

Meski situasinya mengerikan, badan-badan PBB mengatakan mereka belum mampu mengirimkan makanan ke wilayah tersebut.

Program Pangan Dunia mencoba melanjutkan pengiriman ke Gaza utara pekan lalu tetapi mengumumkan penangguhan dua hari kemudian, dengan alasan tembakan Israel dan “runtuhnya ketertiban sipil”.

Dikatakan bahwa timnya menyaksikan “tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” di wilayah utara ketika warga Palestina yang kelaparan mengerumuni truk untuk mendapatkan makanan.

Badan tersebut mengatakan pihaknya berupaya untuk melanjutkan pengiriman sesegera mungkin dan menyerukan keamanan yang lebih baik bagi stafnya serta “volume makanan yang jauh lebih tinggi” dan pembukaan titik persimpangan untuk bantuan langsung ke Gaza utara dari Israel.

Sementara itu, PBB telah memperingatkan peningkatan tajam kekurangan gizi di kalangan anak-anak serta wanita hamil dan menyusui di Jalur Gaza, dengan mengatakan bahwa penilaian mereka menunjukkan bahwa 15 persen, atau satu dari enam, anak-anak di bawah usia dua tahun di Gaza utara mengalami kekurangan gizi akut.

“Jalur Gaza siap menyaksikan ledakan kematian anak-anak yang sebenarnya bisa dicegah, yang akan menambah tingkat kematian anak-anak di Gaza yang sudah tidak tertahankan lagi,” kata Ted Chaiban, wakil direktur eksekutif UNICEF untuk aksi kemanusiaan, dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

“Kami telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Jalur Gaza berada di ambang krisis nutrisi. Jika konflik tidak berakhir sekarang, gizi anak-anak akan terus menurun, menyebabkan kematian atau masalah kesehatan yang dapat dicegah, yang akan berdampak pada anak-anak Gaza sepanjang hidup mereka dan berpotensi menimbulkan dampak antargenerasi,” katanya.

Sebelum perang, hanya 0,8 persen anak balita di Gaza yang mengalami kekurangan gizi akut, kata PBB.

“Penurunan status gizi penduduk dalam tiga bulan ini belum pernah terjadi sebelumnya secara global.”(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved