Kajian Islam
Bagaimana Hukum Orang Meninggal tapi Belum Membayar Utang Puasa Ramadhan? Begini Penjelasan UAS
Simak inilah penjelasan tentang hukum orang yang meninggal dunia tapi belum membayar hutang puasa Ramadhan.
SERAMBINEWS.COM - Banyak orang yang maish bertanya-tanya soal bagaimana hukum orang belum membayar puasa Ramadhan nanun ia sudah terlanjur meninggal dunia?
Untungnya terkait hukum bagi orang yang meinggal dunia yang belum membayar utang puasa Ramadhan ini dijelaskan oleh ustaz Abdul Somad.
Pada rubrik Tribun Khazanah Islam ini sang ustadz Kondang ini menjelaskan cara membayar atau menebusnya.
Umat Muslim berbahagia menyambut bulan suci Ramadhan 2024 atau Ramadan 1445 H

Sebelum bulan mulia itu datang, segera bayar utang puasa pada tahun sebelumnya.
Hal itu lantaran hukum puasa Ramadhan adalah wajib.
Meskipun bagi yang berhalangan diberikan keringanan tidak mengerjakan puasa Ramadhan, tapi tetap harus membayar di hari lainnya.
Lantas, bagaimana dengan orang yang belum melunasi utang puasa Ramadhan, namun sudah meninggal?
Sebelumnya ustaz yang akrab disapa UAS itu menjelaskan cara melunasi hutang yang sudah menumpuk bertahun-tahun.
Ia memberikan tips agar utang puasa yang dimiliki cepat terlunasi.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Sripoku, Ustaz Abdul Somad memberikan arahan untuk menentukan terlebih dahulu jumlah utangnya sebelum mengganti puasa.
Jika tidak ingat atau lupa hitungan harinya, maka bisa mengira-ngira sesuai yang pernah dijalankan puasanya.
Misal, apabila dahulu hanya menunaikan puasa sebanyak 5 hari, maka sisanya dihitung sebagai utang.
"Pertama tentukan dulu jumlahnya. akhil baligh umur berapa, 10, sekarang baru ingat puasa umur berapa 30, berarti 20 tahun," jelas Ustaz Abdul Somad.
"Saya tak tinggal semua pak ustaz ada juga sedikit-sedikit, berapa hari? agak-agak 5 hari,
berarti 25 hari kali setahun kali 10 tahun, 250, kali 20, 500 hari," jelasnya.
"500 hari berapa tahun lunas?, InsyaAllah 5 tahun lunas," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Ia melanjutkan, utang puasa bisa diganti setiap Senin dan Kamis setiap hari.
Jumlah utang puasa tersebut bisa ditulis di atas kertas.
Apabila sudah dilaksanakan, centang satu hari di kertas, begitu seterusnya untuk menjadi pengingat.
Rumus tersebut, kata Ustaz Abdul Somad sudah lama ia terapkan di keluarganya.
"Senin Kamis, 8 hari dalam sebulan, setahun 88 hari, InsyaAllah 5 tahun tambah sedikit lunas," jelas Ustaz Abdul Somad.
Agar utang puasa cepat terlunasi, ia menyarankan bisa mulai dilakukan tahun ini.
"Laksanakan, laksanakan tahun sekarang, InsyaAllah 5 tahun ke depan lunas," ujarnya.
Namun, bagaimana jika meninggal dunia masih punya utang puasa? Bolehkah digantikan oleh orang yang masih hidup?
Ustaz Abdul Somad menjamin Allah mengampuni karena sudah ada niat.
Kendati demikian, utang puasa tetap harus diganti lewat keluarganya.
"Mati meninggal masih ada sisa 50 hari lagi, anaknya buka surat wasiat tengok 50, oh emak kita ada utang puasa 50 hari lagi, adik beradik 5 orang ganti masing-masing 10 hari," jelas Ustaz Abdul Somad.
Artikel ini telah tayang di Tribunnnewswiki.com
Baca juga: VIDEO Menolak Dilibatkan dalam GENOSIDA Israel, Tentara AS Bakar Diri Sambil Teriak Free Palestine
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Buka Puasa Ramadhan 2024 untuk Banda Aceh dan Sekitarnya, Dimulai 12 Maret
Laki-laki Menunda Mandi Wajib? Tidak Apa-apa Asal Tak Melewati Batas Waktu Ini, Simak Penjelasannya |
![]() |
---|
Buya Yahya Ungkap Hukum Wudhu Pakai Air Asin, Ternyata Selama Ini Banyak yang Salah Paham! |
![]() |
---|
Waktu yang Paling Afdhal Untuk Tunaikan Shalat Dhuha, Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Kenapa Wanita Karir Lebih Gampang Cerai? Ini Penjelasan Buya Yahya, Ungkap 5 Syarat Harus Dipenuhi! |
![]() |
---|
Inilah Amalan Utama di Hari Jumat yang Ditekankan Syekh Ali Jaber, Mau Panjang Pendek Tak Masalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.