Ramadhan
Itikaf, Keutamaan, Amalan, Ketentuan dan Syarat Wajib Dipahami di Bulan Ramadhan
Dalam tradisi Islam, itikaf diartikan sebagai suatu ibadah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid selama beberapa hari
Dalam tradisi Islam, itikaf diartikan sebagai suatu ibadah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid selama beberapa hari
SERAMBINEWS.COM- Bulan suci Ramadhan 1445 H akan segera tiba.
Bulan mulia waktunya menunaikan puasa selama sebulan penuh. Memperbanyak ibadah sunah lainnya.
Itikaf merupakan suatu tradisi ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadan.
Dalam tradisi Islam, itikaf diartikan sebagai suatu ibadah yang dilakukan dengan cara mengisolasi diri di dalam masjid selama beberapa hari dalam rangka mencari keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam tulisan akan membahas tentang sejarah dan keutamaan dari itikaf serta ketentuan-ketentuan yang perlu diketahui saat melakukan itikaf.
Baca juga: Simak, Waktu Paling Mustajab Berdoa Saat Bulan Puasa Ramadhan
Dikutip dari Islam.Nu.or.id, Itikaf dalam bahasa berarti “al-lubtsu”, yakni berdiam diri. Al-Bujairimi dalam Hasiyyah ala Syarhil Minhaj-nya mengatakan bahwa itikaf merupakan syar’u man qablana, yakni syariat dari umat-umat terdahulu.
Itikaf merupakan bagian dari syariat Nabi Ibrahim sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 125.
وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ
Artinya, “Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, ‘Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang rukuk, dan yang sujud.’"
Dalam Al-Baqarah ayat 187 juga dijelaskan bahwa Rasul pernah ditegur oleh Allah agar tidak menyentuh istrinya ketika itikaf di masjid.
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
Artinya, “Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid.” Nabi Muhammad SAW pernah menjalankan itikaf dalam beberapa waktu.
Pertama, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Aisyah RA dalam Sahih Bukhari:
عن عائشة رضي الله عنها زوج النبي صلى الله عليه وسلم أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعتكف العشر الأواخر من رمضان حتى توفاه الله ثم اعتكف أزواجه من بعده
Artinya, “Dari Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW bahwa Nabi Muhammad SAW beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan sampai beliau wafat. Kemudian para istrinya mengikuti itikaf pada waktu tersebut setelah wafatnya beliau.
” Kedua, sepuluh hari kedua bulan Ramadhan sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Said Al-Khudri dalam Sahih Bukhari:
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يعتكف في العشر الأوسط من رمضان
Artinya, “Dari Abu Said Al-Khudri RA. bahwa Rasulullah SAW itikaf pada sepuluh hari pertengahan bulan Ramadhan.
Pentingnya Memilih Buah yang Tepat Saat Buka Puasa: Hindari Gangguan Pencernaan |
![]() |
---|
SKK Migas dan Mubadala Energy Salurkan 1.700 Paket Ramadhan di Aceh |
![]() |
---|
Rektor UUI Santuni Puluhan Anak Yatim di Desa Ie Masen |
![]() |
---|
Dr Tgk Anwar Ali Isi Ceramah Tarawih Malam Ini di Islamic Center Lhokseumawe |
![]() |
---|
Safari Ramadhan, IMPM Mutiara Raya Terjunkan Dua Guru Besar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.