Perang Gaza

Pembantaian Berdarah Dingin Israel Terhadap 100 Pencari Bantuan di Gaza tak Ubah AS Dukung Zionis

AS telah memblokir pernyataan yang diajukan Aljazair kepada Dewan Keamanan PBB yang akan menyalahkan Israel atas pembunuhan lebih dari 100 warga Pales

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Al Jazeera
Setidaknya 112 warga Palestina yang menunggu bantuan makanan tewas dan 760 lainnya luka-luka setelah ditembak oleh pasukan Israel di Gaza. 

SERAMBINEWS.COM - Militer Israel telah membunuh lebih dari 100 warga Palestina dan melukai hampir 700 lainnya dalam serangan terhadap kerumunan orang yang menunggu makanan di Kota Gaza, Kamis (29/2/2024).

Ratusan warga Palestina yang kelaparan berkumpul untuk mengumpulkan bantuan makanan ketika militer Israel menembaki mereka, dalam serangan yang digambarkan sebagai pembantaian warga sipil.

Tentara Israel mengatakan tentaranya terpaksa melepaskan tembakan karena merasa terancam oleh massa yang berjumlah besar.

Serangan Israel terhadap pencari bantuan sepertinya tidak akan mengubah pendekatan AS dalam perang di Gaza.

Baca juga: Tentara Israel Tewas Usai Terjebak dalam Dua Terowongan yang Diledakkan Hamas

AS memblokir pernyataan DK PBB yang menyalahkan Israel atas pembantaian di Kota Gaza.

AS telah memblokir pernyataan yang diajukan Aljazair kepada Dewan Keamanan PBB yang akan menyalahkan Israel atas pembunuhan lebih dari 100 warga Palestina yang menunggu bantuan pangan di Gaza utara.

Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan kepada wartawan bahwa pernyataan tersebut didukung oleh seluruh 15 anggota DK PBB kecuali AS.

Menjelaskan keputusan untuk memblokir pernyataan tersebut, Duta Besar AS Robert Wood berkata, “Kami tidak memiliki semua fakta di lapangan – itulah masalahnya.”

Dia mengatakan bahwa AS sedang mencoba memverifikasi “keadaan seputar bagaimana orang meninggal” untuk melihat apakah “kita dapat menemukan bahasa yang dapat disepakati semua orang”.

Baca juga: Pembantaian Biadab, 112 Warga Gaza Tewas Diberondong Tank dan Senapan Mesin Israel saat Cari Makanan

Adam Shapiro, seorang analis Israel-Palestina yang berbasis di AS, mengatakan serangan pasukan Israel terhadap pencari bantuan Palestina di Gaza tidak mungkin membuat pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengubah arah dalam hal dukungan terhadap Israel dan perangnya.

“Saya yakin ada kekhawatiran di Gedung Putih mengenai laporan tersebut… dan apa yang jelas merupakan insiden tragis yang sebenarnya bisa dihindari,” kata Shapiro kepada Al Jazeera, berbicara dari Washington, DC.

“Sama sekali tidak ada alasan tentara Israel menembaki kerumunan warga Palestina yang mencari makanan dan bantuan kemanusiaan lainnya,” katanya.

Namun penembakan massal tidak akan menggerakkan kebijakan AS terhadap Israel sementara Biden fokus pada pemilihan kembali.

“Saya tidak berpikir bahwa pemerintahan ini memiliki kepentingan untuk mencapai gencatan senjata yang abadi dan permanen, dan tentu saja gencatan senjata yang akan membuat perbedaan berarti dalam kehidupan warga Palestina di Gaza,” kata Shapiro.

“Pemerintahan Biden sangat memahami jadwal pemilu Amerika,” katanya, dan “gerakan tegas pemerintahan Biden” di Gaza tidak mungkin terjadi sebelum pemungutan suara pada bulan November.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved