Konflik Palestina vs Israel

Akses Bantuan Diboikot Militer Israel, Warga Gaza Terpaksa Makan Kaktus Hingga Rumput Liar

Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara yang terpaksa memakan kaktus jenis pir berduri untuk mengusir rasa lapar

Editor: Amirullah
screenshot Youtube
Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara (screenshot Youtube) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

SERAMBINEWS.COM, GAZA – Akses bantuan makanan ke Gaza diblokir oleh Israel.

Akibatnya warga Gaza terancam mengalami kelaparan.

Kondisi Gaza yang semakin memprihatinkan akibat boikot akses bantuan kemanusian yang dilakukan militer Israel, memaksa para pengungsi harus putar otak mencari bahan pangan pengganti demi bisa bertahan hidup.

Seperti Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara yang terpaksa memakan kaktus jenis pir berduri untuk mengusir rasa lapar, di tengah ancaman krisis pangan.

Tanaman yang tumbuh subur di wilayah Mediterania ini biasa dikonsumsi oleh hewan – hewan liar, namun demi bisa bertahan hidup selama invasi Marwan dan keluarganya harus memakan Kaktus mentah.

Tak hanya batang kaktus saja yang dikonsumsi, Marwan dan beberapa warga lainnya juga turut menghaluskan bagian daun kaktus yang berduri agar bisa di konsumsi anak dan sanak keluarganya.

Baca juga: Manfaatkan Kelaparan di Gaza, Israel Gunakan Taktik Adu Domba, Bagikan Bantuan Kotak Ramadan

Cara ini dilakukan usai warga Gaza Utara tak mampu membeli tepung yang kini menjadi benda paling langka di Gaza.

Saking langkanya tepung kini dibanderol dengan harga yang tak masuk akal, dimana harga satu kantong tepung dijual jadi 200 dolar AS atau sekitar Rp 3,12 juta, dikutip dari Reuters.

“Kami mengkonsumsi kaktus mentah, saya bahkan kehilangan berat badan sekitar 30 kilogram di bulan ini karena tidak ada makanan. Dan kaktus adalah makanan terakhir kami. Setelah semuanya hilang tidak ada yang tersisa,” kata Marwan yang duduk di kursi roda, sambil mengiris potongan kaktus untuk dua anaknya.

Ubah Pangan Burung Jadi Roti

Kondisi yang memprihatinkan juga terjadi di Gaza Selatan, untuk mencegah meluasnya krisis pangan yang terjadi disana para warga mulai putar otak mengubah pakan biji burung sebagai tepung untuk membuat roti.

Setelah pakan burung ditumbuk halus, orang-orang biasanya akan langsung memanggang roti di atas api yang terbuat dari kayu yang diambil dari reruntuhan bangunan.

Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara (screenshot Youtube)
Marwan al-Awadeya dan keluarganya asal Gaza Utara (screenshot Youtube) (screenshot Youtube)

Bahkan untuk menghambat pasokan pangan di tengah krisis, setiap keluarga akan membatasi jumlah konsumsi pangan harian, yakni satu orang hanya boleh makan paling banyak sekali sehari.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved