Info Singkil
Sejarah Singkat dan Kondisi Demografi Aceh Singkil
Dalam sejarah peradaban Singkil terbagi dua, yaitu Singkil Lama dan Singkil Baru seperti yang dikenal masa kini.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Dalam sejarah peradaban Singkil terbagi dua, yaitu Singkil Lama dan Singkil Baru seperti yang dikenal masa kini.
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Kabupaten Aceh Singkil terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 tahun 1999 yang ditetapkan pada 20 April 1999.
Bupati pertamanya adalah almarhum H Makmur Syahputra.
Jauh sebelum menjadi kabupaten, wilayah itu sudah dikenal sejak abad 15 Masehi.
Bangsa penjelajah dunia menyebutnya Chinqueele dan Quinchell, Singkel hingga akhirnya disebut Singkil yang dikenal pada masa modern ini.
Singkil sendiri ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.
Pada masa lalu Singkil, terkenal karena memiliki pelabuhan maju sebagai tempat kapal bangsa Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan dan Afrika, sandar untuk membeli rempah.
Nama Singkil, juga terkenal atas jasa ulama besar Syekh Abdurrauf As Singkily. Guru ulama Nusantara itu, menabalkan Singkil di belakang namanya dalam percaturan global sebagai Mufti Agung Kesultanan Aceh, semasa Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah sekira abad ke-16 Masehi.
Dalam sejarah peradaban Singkil terbagi dua, yaitu Singkil Lama dan Singkil Baru seperti yang dikenal masa kini.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Singkil Serahkan Tabungan Hari Tua kepada ASN Purnabakti
Peradaban Singkil Lama, berada di sebelah barat Singkil ibu kota Kabupaten Aceh Singkil. Tepatnya di sekitar muara dekat wilayah Kayu Menang, Kecamatan Kuala Baru.
Sisa peradaban Singkil Lama, tinggal secuil akibat luluh lantak dihantam geloro (semacam gempa tsunami) sekira tahun 1883.
Kota Singkil Lama yang hancur tak mungkin dihuni lagi.
Datuk Abdurrauf sebagai pemimpin kala itu sekitar tahun 1900-an berangkat ke Desa Ujung, Kecamatan Singkil sekarang, mencari lokasi yang cocok dijadikan pemukiman.
Setelah melakukan penelitian, tiga tahun kemudian tepatnya pada 1903 mulailah merancang dan mendirikan rumah tempat tinggal sang Datuk bersama keluarga.
Pekerjaan Pembangunan rumah selesai sekitar tahun 1904.
Kemudian diikuti rakyatnya.
Penduduk semakin banyak, selanjutnya tahun 1909 masjid Baiturrahim yang dahulu berada di Singkil Lama, kembali didirikan di sebelah Timur rumah Datuk Abdurrauf.
Baca juga: Kisah Anak Trans di Aceh Singkil Naik Turun Bukit Terjal Demi Sekolah
Ada masjid tentu membutuhkan sumber air bersih, pada tahun yang sama dibangun sumur bor yang masih terus berfungsi hingga masa kini.
Sementara masjid telah berganti dengan bangunan baru yang berada di belakangnya.
Seiring perkembangan zaman, penduduk terus menyebar ke desa lain itulah yang menjadi lanskap atau bentang alam Singkil Baru.
Tahun 1940-an nama Singkil Baru masih ditulis dalam istilah Inggris, New Singkel atau New Singkil.
Di peta-peta (map) lama keluaran Portugis atau Belanda, wilayah Singkil yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Aceh Singkil sudah dipakai nama New Singkel.
Versi Indonesianya, itulah Singkil Baru.
Baca juga: Bibit Jagung yang Dikembangkan Kodam IM Mulai Ditanam di Kodim Singkil
Singkil sebagai kota pelabuhan pentingnya pada masanya tak luput dari penjajahan Belanda.
Bekas penjajah itu masih tersisa seperti bekas tangsi militer Belanda.
Sebagai bagian dari Republik Indonesia, tokoh pemuda Aceh Singkil turut mengibarkan bendera merah putih dan membacakan teks proklamasi kemerdekaan tahun 1445. Walau terlambat akibat sulitnya akses informasi masa itu.
Pemuda Aceh Singkil, kibarkan bendera merah putih dan bacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di Tugu Simpang Empat Desa Pasar pada tanggal 20 September 1945.
Ada 12 pemuda yang terlibat sehingga namanya diabadikan dalam prasasti di tugu Simpang Pasar.
Masing-masing Mufti AS, Khuzai, Saayudin, Bakhtar Hosen, M Khalis Kamin, Marah Sultan Zainal Abidin, Alkasah, Ustadz Ilyas, Ustadz Kadimun, Ustadz Bermawi, Kamaluddin dan Pakih Juned.
Seiring perkembangan zaman, kondisi demografi Kabupaten Aceh Singkil, terus berkembang. Namun ibu kotanya tetap Singkil.
Baca juga: Pj Bupati Aceh Singkil Instruksikan Kadis Kembangkan Sektor Perikanan & Pariwisata di Kuala Baru
Kabupaten Aceh Singkil memiliki luas 1.857,88 kilometer persegi (Km⊃2;).
Wilayahnya terbagi dalam 11 kecamatan, 16 kemukiman dan 116 desa.
Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil tahun 2023 sebanyak 135.435 jiwa. Dengan kepadatan 68 jiwa/km⊃2;.
Penduduk yang mendiami Kabupaten Aceh Singkil beragam suku.
Mulai suku Singkil, Aneuk Jamee, Aceh, Batak Pakpak, Jawa, Melayu, Minang dan berbagai suku lainnya.
Begitu juga agama yang dianut masyarakat Aceh Singkil, heterogen.
Mayoritas agama Islam, disusul Kristen Protestan, Katolik dan agama kepercayaan.
Tak mengherankan dari sisi demografi Aceh Singkil, kerap disebut miniaturnya Indonesia, lantaran dihuni oleh berbagai suku, ras dan agama.(*)
Baca juga: ASN Purnabakti di Aceh Singkil Terima Tabungan Hari Tua
Tahun 2025, Penerbangan Perintis ke Singkil Berlanjut |
![]() |
---|
Hadiri Wisuda Mahasiswa STIP Yashafa, Asisten II Aceh Singkil: Jadilah Pelopor di Tengah Masyarakat |
![]() |
---|
Perayaan Budaya Desa Tanjung Mas Resmi Dibuka, Ini Pesan Pemkab Aceh Singkil |
![]() |
---|
Rekomendasi Pencairan Dana Desa di Aceh Singkil Tuntas |
![]() |
---|
Forkopimda Aceh Singkil Tinjau Pos Pengamanan Nataru |
![]() |
---|