Berita Aceh Utara

Bendung Irigasi Krueng Pase Hingga Kini Belum Dibangun, Ribuan Hektare Sawah di Aceh Utara Kering

Bahkan sebagian petani gagal panen, seperti yang dialami sejumlah petani di Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN
Areal sawah berisi padi di kawasan Desa Leuhong dan Punti Kecamatan Tanah Luas Kabupaten Aceh Utara sudah kering dan dipenuhi gulma karena tidak dapat dilakukan penyiangan 

Bahkan sebagian petani gagal panen, seperti yang dialami sejumlah petani di Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Ribuan hektare areal sawah yang sudah ditanami padi dalam sejumlah kecamatan di Aceh Utara kekekeringan. 

Dampaknya pertumbuhan padi menjadi lambat dan daun padi mulai menguning.

Bahkan sebagian petani gagal panen, seperti yang dialami sejumlah petani di Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara

Kondisi ini terjadi karena sejak Tahun 2020 hingga Maret 2024, petani tidak mendapatkan aliran air dari Bendung Daerah Irigasi (DI) Krueng Pase di perbatasan Desa Leubok Tuwe, Kecamatan Meurah Mulia dengan Desa Maddi Kecamatan Nibong, Aceh Utara.

Pasalnya, saluran alternatif yang dijanjikan akan dibangun rekanan untuk mengaliri air dari Krueng Pase ke areal sawah, juga tidak direalisasikan.

Bahkan, proyek rehab Bendung di Krueng Pase dengan masa pengerjaan tahun 2021-2022 bernilai kontrak Rp 44.8 miliar gagal dituntaskan PT Rudi Jaya. 

Baca juga: Partai Adil Sejahtera jadi Peraih Kursi Terbanyak Kedua di Aceh Utara, Ini Lima Caleg Terpilih

Sayangnya pemerintah dinilai pasif dalam persoalan ini.  

Kondisi berdampak terhadap 8.922 hektare sawah dalam delapan kecamatan di Aceh Utara dan satu kecamatan di Lhokseumawe tak bisa digarap sejak tahun 2020 hingga sekarang.

Pun demikian, belum ada upaya konkret dari pemerintah terhadap persoalan tersebut. 

Kemudian sebagian petani pada akhir 2023 dan awal 2024 mulai menggarap sawahnya dengan tadah hujan.

Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Aceh Utara jumlah areal sawah kering dalam tujuh kecamatan di Aceh Utara mencapai 2.064 hektare.

Masing-masing, 415 hektare yang tersebar dalam 32 desa di Kecamatan Meurah Mulia. 

Baca juga: VIDEO Bantuan Udara dari AS untuk Gaza Bawa PETAKA, 5 Warga Tewas hingga Puluhan Terluka

Kemudian 180 hektare tersebar dalam 13 desa di Kecamatan Matangkuli. Selanjutnya 238 hektare berada dalam 12 desa di Kecamatan Nibong.

Kemudian di Kecamatan Baktiya Barat mencapai 581 hektare yang tersebar dalam 12 desa. 

Seterusnya di Kecamatan Samudera luas areal sawah yang kering capai 277 hektare.

Dari jumlah itu, 58 hektare termasuk dalam kategori kering parah.

 Di Kecamatan Syamtalira Bayu 103 hektare terjadi dalam 12 desa. Syamtalira Aron capai 270 hektare yang berada dalam 14 desa.

“Untuk mengatasi masalah ketersediaan air bagi persawahan, kita sangat mengharapkan digunakan dana desa untuk memperkuat ketahanan pangan di desa. 

Baca juga: Kerugian Akibat Banjir belum Pulih, Rakyat Ibu Kota Singkil Kembali Diterjang Air Bah 

Seperti membangun infrastruktur penyediaan air seperti pompanisasi, embung pertanian, sumur air tanah dangkal,” ujar Kepala Distanpan Aceh Utara, Erwandi kepada Serambinews.com.

Dengan demikian lanjut Erwandi, permasalahan di desa dapat teratasi dengan adanya dana desa.

“Distanpan mempunyai brigade alsintan, salah satu alsintan yang dimiliki adalah pompa mobile yang siap digerakkan ke lokasi yang membutuhkan. 

Saat ini beberapa unit pompa tersebut sudah dipinjam pakaikan ke Samudera, Nibong dan Syamtalira Aron,” ujar Erwandi. (*)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved