Berita Lhokseumawe

Jalur Menantang Danrem dan Dandim Saat Ziarah Makam Cut Meutia, Tempuh Jalur Sungai & Naik Trail

Sejarah mencatat, Cut Meutia merupakan satu-satunya Pahlawan Nasional yang jasadnya tidak dapat ditemukan oleh para penjajah pada masa itu.

Penulis: Saifullah | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Kav Kapti Hertantyawan bersama rombongan bisa sampai ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia untuk berziarah. Tercatat peran penting Pahlawan dari Aceh itu dalam perjuangan Indonesia. 

Laporan Saifullah | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Kav Kapti Hertantyawan bersama rombongan menempuh perjalanan menantang untuk bisa sampai ke Makam Pahlawan Nasional, Cut Meutia guna berziarah.

Sejarah mencatat, Cut Meutia merupakan satu-satunya Pahlawan Nasional yang jasadnya tidak dapat ditemukan oleh para penjajah pada masa itu.

Sebab kuburannya tersamar dengan gundukan rayap yang menutupi jasadnya, meskipun sudah berulangkali dicari oleh sekutunya.

Danrem turut didampingi Kasrem 011/LW, Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto, Dandim 0103/Aut Letkol Kav Makhyar, dan Danyonkav 11/MSC, Letkol Kav Widhi Bayu Sudibyo, menggunakan motor trail untuk melintas perbukitan terjal.

Selain itu, rombongan juga harus menelusuri sungai berbatuan diikuti Kasiops Korem 011/LW, Mayor Inf Doni Prasetyo, Kadis Ops Satradar 231, Mayor Lek Bagus, dan sejumlah personel TNI Korem 011/LW, Kodim 0103/Aut, Lanal Lhokseumawe, Satradar 321, Yonkav 11/MSC, serta Polres Aceh Utara, untuk sampai ke makam.

Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Kav Kapti Hertantyawan mengatakan, kehadirannya bersama Dandim Aceh Utara dan rombongan TNI-Polri untuk berziarah di Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.

“Bertepatan menyambut Ramadhan, kita melakukan pembersihan dan doa bersama, sekaligus wujud penghormatan kepada jasa Cut Mutia sebagai Pahlawan Nasional dalam membela negara dari penjajah,” kata Danrem usai doa bersama di Makam Cut Meutia, di Gampong Alue Rimee, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, Jumat (8/3/2024).

Menurutnya, merawat Makam Pahlawan Nasional ini adalah tanggung jawab bersama, khususnya perhatian penuh dari pemerintah daerah.

“Sehingga para generasi muda dan masyarakat luas tidak melupakan jasa perjuangan yang tulus atas mengorbankan jiwa dan raganya demi Negara Indonesia dari penjajah,” harapnya.

Selama di makam, Danrem dan sejumlah pejabat TNI bersama puluhan personel TNI-Polri melaksanakan ziarah yasinan dan doa bersama di Makam Cut Mutia, melakukan pembersihan bangunan dan sekitar Komplek Makam Cut Mutia, dan Shalat Jumat dengan Khatib Pasiops Kodim 0103/Aceh Utara, Kapten Inf Zulkhaizir.

Sementara itu, Juru kunci Makam Muda Wali yang akrab disapa Bang Ted mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas perhatian Danrem Lilawangsa, Dandim Aceh Utara beserta rombongan berkunjung untuk berziarah di Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia ini.

“Besar harapan kami terutama akses jalan menuju ke makam, sehingga sulitnya masyarakat untuk bisa sampai di sini, mungkin apabila jalan sudah bagus, banyak yang mau membantu dan peduli dengan Makam Cut Meutia,” urai dia.

“Terima kasih Pak Danrem, Pak Dandim yang akan membantu perawatan seperti permintaan kami menyediakan batu putih,” tutur Bang Ted dengan harapannya.

Muda Wali sedikit menceritakan sejarah kelam, di mana dengan segala upaya licik, Penjajah Belanda untuk bisa menangkap dan menghabisi Cut Meutia bersama gurunya yang terkena tembakan dari serangan tentara Gelanda hingga gugur.

“Cut Meutia gugur terkena tembakan, namun tanpa seizin Allah SWT para tentara Belanda tidak sangup mengangkat jasadnya, maka mereka hanya memotong tangan untuk mengambil pedang dan gelang, kemudian mereka mencari kembali jasad Cut Meutia tetapi tidak berhasil ditemukan karena disamarkan gundukan sarang rayap,” terang juru kunci yang akrab disapa Bang Ted.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved