Konflik Palestina vs Israel

Polisi Israel Pukuli Warga Palestina yang Masuki Masjid Al Aqsa, Paksa Jamaah Shalat Tarawih di Luar

Polisi Israel melarang ratusan warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, Minggu (10/3/2024).

Editor: Faisal Zamzami
Anadolu
Pemerintah Israel kembali melarang umat Islam memasuki Masjid Al-Aqsa di timur Yerusalem untuk melakukan salat Jumat pada minggu kelima berturut-turut, Jumat (10/11/2023). 

Israel mengerahkan 23 batalyon di seluruh Tepi Barat yang diduduki saat Ramadhan dimulai. Polisi perbatasan dan pasukan khusus juga dikerahkan.

Beberapa warga Palestina ditahan pada hari Senin di gerbang Masjid Al-Aqsa. Ratusan pemuda dilarang beribadah di tempat suci tersebut.

“Pasukan pendudukan menahan warga di gerbang Masjid Al-Aqsa dan menghalangi akses mereka ke sana,” kata saksi mata kepada kantor berita Palestina WAFA.


Pada Minggu malam, menjelang Ramadhan, pasukan Israel mengerahkan pasukan besar-besaran di sekitar Masjid Al-Aqsa.

Banyak di antara mereka yang dilarang melakukan salat magrib di dalam kompleks tersebut karena pembatasan masuk oleh Israel.

Media Ibrani juga memperingatkan hari itu bahwa Tel Aviv prihatin atas serangan yang dilakukan di Israel.

Shin Bet menangkap beberapa orang di Israel utara pada hari Minggu, dan radio militer melaporkan bahwa mereka berhubungan dengan Hamas dan memiliki rencana untuk melakukan operasi perlawanan di seluruh Israel.

Ketegangan meningkat menjelang bulan suci Ramadhan.

Ketika perang berkecamuk di Gaza, penindasan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem meningkat.

Meskipun rencana Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir untuk memperluas pembatasan terhadap warga Palestina yang memasuki Masjid Al-Aqsa gagal, Tel Aviv akan mempertahankan tingkat standar pembatasan dan penindasan, seperti yang diumumkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada tanggal 5 Maret.


Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida dari Brigade Ezzedine al-Qassam, dalam pidatonya pada tanggal 8 Maret menyerukan agar rakyat Palestina melakukan mobilisasi selama bulan suci umat Islam untuk membela Masjid Al-Aqsa.

Abu Obeida menyerukan seluruh rakyat kami di Tepi Barat, Al-Quds (Yerusalem), dan wilayah pendudukan tahun 1948 untuk memobilisasi dan bergerak menuju Masjid Al-Aqsa, berdiri teguh di sana, dan tidak membiarkan pendudukan memaksakan kebijakannya.” di tempat suci].

Ada beberapa postingan yang memperlihatkan aksi represif polisi Israel kepada jemaah Masjid Al Aqsa.

"Warga Palestina dilarang salat di Al-Aqsa pada malam Ramadhan" tulis salah satu akun X.

"Pasukan Israel memukul mundur jamaah Muslim dengan tongkat untuk mencegah mereka masuk ke Masjid Al-Aqsa untuk salat menandai dimulainya Ramadhan di Yerusalem Timur yang diduduki" tulis yang lainnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved