Internasional

Putin Punya Musuh Baru Jelang Pilpres, Pasukan yang Beroperasi di Ukraina Mulai Serang Rusia

Putin Punya Musuh Baru Jelang Pemilihan Presiden, Pasukan yang Beroperasi di Ukraina Mulai Serang Rusia

Editor: Muhammad Hadi
The New York Times/Lynsey Addario
Warga Rusia yang menjadi prajurit Ukraina melakukan latihan militer di wilayah hutan pinus Kiev, Ukraina pada 7 Februari 2023. 

Putin Punya Musuh Baru Jelang Pemilihan Presiden, Pasukan yang Beroperasi di Ukraina Mulai Serang Rusia

SERAMBINEWS.COM - Konflik bersenjata antara Ukraina dan Rusia terus berlanjut.

Kini masalah baru harus dihadapi pihak Rusia.

Kelompok paramiliter Rusia telah menyeberang ke Rusia dari Ukraina dengan klaim bahwa mereka kini berhadapan dengan pasukan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

 Mereka juga mengunggah video yang menunjukkan anggota mereka yang berperang.

Tiga kelompok paramiliter Rusia yang beroperasi di Ukraina, yaitu Legiun Kebebasan Rusia (FRL), Batalyon Siberia (SB), dan Korps Relawan Rusia (RDK), mengklaim telah menyeberang ke Rusia untuk melawan pasukan Putin. 

Baca juga: VIDEO Intelijen AS Ungkap Wagner Grup Diduga Bantu Pasok Pertahanan Udara ke Hizbullah

 Perubahan dramatis ini terjadi saat presiden Rusia berusaha untuk terpilih kembali minggu ini.

Dalam unggahan di Telegram, Legiun Kebebasan Rusia menyatakan, "Kami akan merebut tanah kami sentimeter demi sentimeter dari rezim ini." 

Mereka mengunggah video yang menampilkan pertempuran di wilayah Belgorod dan Kursk barat Rusia.

Meskipun Rusia mengklaim telah menghentikan invasi mereka, kelompok tersebut mengklaim telah merebut desa Tyotkino di perbatasan Rusia

Sebagai respons terhadap serangan tersebut, sekolah-sekolah di Kursk ditutup hingga akhir pekan.

Baca juga: Perang Ukraina-Rusia, Senjata Negara-negara Eropa Laris Manis

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa formasi teroris Ukraina, didukung oleh tank dan kendaraan tempur lapis baja, mencoba menyerang wilayah Belgorod Rusia dari tiga arah terpisah sekitar pukul 03.00 waktu Moskow.

Namun, juru bicara badan intelijen Ukraina membantah keterlibatan Ukraina, menyebut kelompok paramiliter sebagai 'organisasi independen' yang terdiri dari warga negara Rusia dan beroperasi di dalam negeri.

Dalam video yang dibagikan secara online untuk menunjukkan bentrokan dengan pasukan pemerintah Rusia, SB menyatakan bahwa 'pertempuran sengit sedang berlangsung di wilayah Federasi Rusia'.

Kelompok tersebut mengimbau warga Rusia untuk tidak ikut dalam pemilihan presiden minggu ini dan menyatakan,

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved