Opini

Strategi Menjaga Kesehatan Selama Ramadhan

Puasa Ramadhan juga salah satu dari lima rukun Islam, dan setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu diwajibkan untuk melaksanakannya. Puasa dijalank

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FOR SERAMBI INDONESIA
Ismawati, Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat  Fakultas Kedokteran USK dan Purna Nusantara Sehat. 

Oleh: Ismawati SKM dan Dr H Said Usman, SPd MKes *)

BULAN suci Ramadhan telah tiba, saatnya umat muslim di seluruh dunia untuk berpuasa. Ibadah puasa merupakan salah satu praktik utama dalam agama Islam dan puasa diwajibkan kepada umat Islam pada tahun kedua hijrah setelah Nabi Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril di Gua Hira.

Bulan Ramadhan di mana Allah menurunkan Al-Quran pertama kali. Ramadhan dianggap bulan penuh berkah, kesempatan untuk introspeksi, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Puasa Ramadhan juga salah satu dari lima rukun Islam, dan setiap Muslim yang memenuhi syarat tertentu diwajibkan untuk melaksanakannya. Puasa dijalankan dari terbit fajar hingga terbenam matahari setiap hari selama sebulan.

Baca juga: Kantor Urusan Agama Labuhanhaji Barat Fasilitasi Pembahasan Qanun BMG

Selain meningkatkan keimanan , berpuasa juga memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan, supaya kedua tujuan ini tercapai, perlu adanya pengaturan pola makan secara khusus.

Pola makan dapat mengarah pada dua yaitu pola makan sehat dan pola makan tidak sehat. Pola makan yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang siap saji, melewatkan makan sahur dan mengkonsumsikan makanan yang berlebihan.

Pola makan sehat adalah pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dapat mempertahankan kesehatan dan status gizi selama berpuasa.

Puasa diwajibkan sebagai sarana untuk meningkatkan ketaqwaan, kesabaran, dan kesadaran spiritual umat Islam. Puasa membantu membersihkan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah.

Puasa juga memiliki dimensi sosial, di mana umat Islam merasakan keterkaitan dengan orang-orang yang kurang beruntung dan mengembangkan empati terhadap orang-orang yang lapar dan miskin.

Puasa tidak hanya melibatkan menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menuntut umat Islam untuk menjaga lisan, perilaku, dan pikiran agar tetap bersih dan positif.

Perlunya Menjaga kesehatan saat berpuasa

Dari aspek gizi, puasa akan mengurangi asupan zat gizi terutama energi sekitar 20-30 persen, namun dari aspek kesehatan puasa memberikan manfaat bagi tubuh, bahkan di Negara maju puasa dijadikan terapi untuk penyembuhan beberapa penyakit degeneratif.

Strategi puasa yang diajarkan Rasulullah SAW. Puasa yang benar seperti menyegerakan berbuka setelah adzan maghrib tiba, serta menunda sahur hingga mendekati waktu imsak, hal ini bermaksud untuk mengurangi dampak kelaparan berkepanjangan terhadap sistem metabolisme tubuh.

Pada saat berbuka sebaiknya tidak makan dan minum terlalu banyak seperti “balas dendam”, langsung makan makanan berat justru akan membuat lambung menjadi terbebani kerja lambung yang sudah dibiarkan beristirahat sekitar 13 jam, untuk berbuka biasanya dimulai dengan makanan manis, mengikuti sunnah Nabi, dengan tujuan agar mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah yang menurun selama berpuasa.

Porsi saat berbuka sebaiknya 10-15 ?ri total kebutuhan energi sehari. Hindari minuman dingin yang dicampur es saat berbuka. Es dapat menahan rasa lapar sehingga akan mengurangi asupan gizi yang diperlukan tubuh untuk memulihkan stamina.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved