Perang Gaza

Jihad Islam Palestina: AS dan Israel tidak Ingin Perang di Gaza Berhenti

Mengenai rencana publik Israel untuk menyerang Rafah dan menghancurkan Perlawanan, wakil ketua PIJ menegaskan bahwa serangan darat terhadap kota terse

Editor: Ansari Hasyim
Mahmud ham/AFP
Anggota gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) atau Brigade Al-Quds mengacungkan senjatanya, berparade di jalan-jalan Kota Gaza pada 5 Januari 2022. - Pada Senin (12/2/2024), Al-Quds mengumumkan pihaknya telah berhasil menargetkan pusat komando tentara Israel di Khan Younis. Mereka juga menyerang pasukan Israel di Ma'an. 

SERAMBINEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Gerakan Jihad Islam Palestina, Mohammad al-Hindi, mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa ada perjanjian AS-Israel untuk memulangkan para tawanan yang ditahan oleh Perlawanan di Gaza tanpa menghentikan agresi di Jalur Gaza.

Berbicara kepada Al Mayadeen , dia mengatakan bahwa baik Israel maupun Amerika tidak ingin menghentikan perang dan menambahkan bahwa Washington hanya khawatir tentang invasi Israel ke Rafah karena ketegangan internal di Amerika Serikat dan pemilu mendatang.

Ia menjelaskan, belum ada satu negara pun yang secara resmi berkomitmen, terutama Amerika Serikat, untuk menghentikan perang di Gaza, bahkan pada proposal perjanjian tahap kedua.

Mengenai rencana publik Israel untuk menyerang Rafah dan menghancurkan Perlawanan, wakil ketua PIJ menegaskan bahwa serangan darat terhadap kota tersebut tidak akan mengubah apa pun dan bahwa Israel tidak dapat melenyapkan kelompok Perlawanan.

Baca juga: Usai Kuasi Laut Merah, Kini Yaman Kejar Kapal Israel dan Sekutu di Rute Tanjung Harapan

Gerakan Jihad Islam sebelumnya menegaskan bahwa Perlawanan akan melanjutkan operasinya di berbagai front dan arena, dengan fokus di Gaza dan Tepi Barat.

Dalam sebuah pernyataan, gerakan tersebut menekankan bahwa masyarakat negara-negara Arab dan Islam mempunyai tanggung jawab lebih besar selama bulan suci Ramadhan dan bahwa mencapai kemenangan bagi rakyat Palestina adalah tugas yang sama pentingnya dengan kewajiban lainnya.

Yang terakhir, kelompok Perlawanan meyakinkan bangsa dan komunitas global bahwa perlawanan rakyat Palestina kuat, berada pada puncaknya, dan tidak akan membiarkan musuh melaksanakan rencananya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved