Internasional

Segini Jumlah Senjata Nuklir Rusia, Kapan Digunakan, Siap yang Beri Perintah Serang?

Rusia memiliki kekuatan nuklir yang mengesankan dan kekuatan ini di bawah kendali Presiden Vladimir Putin.

Editor: Muhammad Hadi
Russian Defense Ministry/TASS
Rudal balistik berhulu ledak nuklir antar-benua (intercontinental ballistic missile/ICBM) Sarmat RS-28 yang dijuluki negara Barat sebagai Satan 2. 

Jumlah Senjata Nuklir Rusia, Kapan Digunakan, Siap yang Beri Perintah Peluncuran?

SERAMBINEWS.COM - Rusia sangat percaya diri menghadapi musuh-musuh bila mengancam kedaulatannya.

Hal ini tak terlepas dari stok senjata nuklir yang dimiliki Rusia.

Jumlah senjata nuklir membuat para musuhnya harus berfikir berkali kali bila ingin menyerang Rusia.

Rusia memiliki kekuatan nuklir yang mengesankan dan kekuatan ini di bawah kendali Presiden Vladimir Putin

Dalam hal ketegangan dengan negara-negara Barat terutama sehubungan dengan Ukraina, Putin telah mengingatkan bahwa Rusia memiliki kemampuan teknis untuk meluncurkan perang nuklir

 Ini adalah peringatan serius terhadap langkah-langkah eskalasi dari pihak Amerika Serikat.

Jumlah Senjata Nuklir Rusia

Rusia memiliki gudang hulu ledak nuklir terbesar di dunia, yang mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet. 

Baca juga: Intelijen AS Memprediksi Rusia akan Tempatkan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika (FAS), Presiden Vladimir Putin mengendalikan sekitar 5.580 hulu ledak nuklir

Meskipun sebagian besar masih utuh, sekitar 1.200 di antaranya sudah pensiun. 

Sekitar 4.380 hulu ledak ini ditimbun untuk digunakan oleh peluncur strategis jarak jauh dan kekuatan nuklir taktis jarak pendek.

Penggunaan Senjata Nuklir

Doktrin nuklir Rusia yang diterbitkan pada tahun 2020 menetapkan bahwa penggunaan senjata nuklir akan dipertimbangkan sebagai respons terhadap serangan yang menggunakan senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya. 

Baca juga: Hizbullah Siap Berperang Melawan Israel, Hassan Nasrallah tak Ingin Iran Terlibat

Penggunaan senjata nuklir juga dapat dipertimbangkan sebagai respons terhadap penggunaan senjata konvensional yang mengancam eksistensi negara.

Peningkatan Kekuatan Nuklir

Rusia sedang memperluas dan memodernisasi kekuatan nuklir mereka, seperti yang diungkapkan dalam Tinjauan Postur Nuklir Amerika Serikat tahun 2022. 

Meskipun demikian, persenjataan nuklir Rusia tidak mengalami perubahan signifikan sejak tahun 2023, menurut FAS.

Uji Coba Senjata Nuklir

Rusia belum melakukan uji coba senjata nuklir sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. 

Baca juga: Pemimpin Korea Utara Minta Militernya Percepat Persiapan Perang, tak Ragu Lancarkan Serangan Nuklir

Meskipun demikian, Putin menyatakan bahwa Rusia akan mempertimbangkan uji coba senjata nuklir jika Amerika Serikat melakukannya. 

Pada tahun 2023, Putin menarik ratifikasi Rusia terhadap Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif.

Siapa yang Memberi Perintah Peluncuran?

Presiden Rusia adalah pengambil keputusan utama dalam penggunaan senjata nuklir Rusia

Dalam situasi darurat, presiden dapat mengirimkan perintah peluncuran langsung ke unit komando staf umum dan komando cadangan yang memegang kode nuklir. 

Baca juga: Bulan Ramadhan, Perang Sengit Antara Israel dengan Pejuang Palestina Terus Terjadi Sepanjang Malam

Selain itu, ada sistem tab baru yang dikenal sebagai "Tangan Mati" atau "Perimetri", yang merupakan pilihan terakhir dan diaktifkan oleh komputer jika Rusia menghadapi serangan nuklir strategis.

Dengan demikian, senjata nuklir Rusia merupakan elemen penting dalam kebijakan pertahanan dan keamanan nasional mereka.

Penggunaannya merupakan hal yang sensitif yang tergantung pada situasi geopolitik global yang berkembang.

Baca juga: Heboh, Presiden Putin Piloti Pesawat Pembom Canggih Terbaru Rusia Berhulu Ledak Nuklir

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Berapa Banyak Senjata Nuklir yang Dimiliki Rusia dan Siapa yang Mengendalikannya?

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved