Ramadhan 2024
Ini Hukum Melaksanakan Puasa Ramadhan saat Perjalanan Jauh, Berikut Ulasan Buya Yahya
Seperti sementara dalam perjalanan atau bepergian jauh. Namun ia harus mengganti puasanya setelah Ramadhan.
Seperti sementara dalam perjalanan atau bepergian jauh. Namun ia harus mengganti puasanya setelah Ramadhan.
SERAMBINEWS.COM - Puasa merupakan rukun islam wajib ditunaikan bagi semua ummat islam.
Dari penjelasan Buay Yahya mengulas jika tak semua umat Muslim diwajibkan berpuasa selama Ramadhan.
Ada beberapa hal menjadi pengecualian bagi umat Muslim untuk tidak berpuasa.
Seperti sementara dalam perjalanan atau bepergian jauh. Namun ia harus mengganti puasanya setelah Ramadhan.
Hal ini berdasarkan pada hadist yang menyatakan bahwa Rasulullah Muhammad bersabda, "Seseorang yang bepergian bukanlah termasuk orang yang berpuasa." (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam konteks ini, jika seseorang melakukan perjalanan yang memenuhi syarat-syarat sebagai "musafir".
Maka ia diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama perjalanan tersebut.
Pada dasarnya Islam adalah agama yang memberikan kemudahan bagi umatnya.
Syarat-syarat tersebut antara lain :
1. Perjalanan harus jauh dan cukup melelahkan.
2. Tujuan perjalanan harus sah, seperti bekerja, studi, atau tujuan lain yang diperbolehkan dalam Islam.
3. Perjalanan tersebut tidak bertujuan untuk meninggalkan puasa secara sengaja, tetapi untuk memudahkan perjalanan atau aktivitas yang dilakukan selama perjalanan.
Ketika menjalankan ibadah puasa yang hukumnya wajib, ada opsi yang diperbolehkan untuk tidak mengikuti puasa tapi wajib menggantinya pada hari-hari lain setelah kembali ke tempat asal.
Buya Yahya memberikan penjelasannya tentang saat dalam perjalanan jauh, lebih baik puasa atau tidak.
Buya Yahya mencontohkan seseorang sementara bepergian yang jaraknya melebihi 84 km.
lalu orang tersebut merasa kuat untuk menjalankan ibadah puasa dan merasa tidak tersiksa, maka ia harus tetap berpuasa.
"Mana yang lebih bagus berpuasa atau tidak, jawabannya adalah mana yang paling enak buat dia. Paling enak kalau puasa merasa berat, jangan berpuasa, kalau dia puasa merasa nyaman, sebaiknya berpuasa." ujarnya.
Pendapat ini mengacu pada kebebasan yang diberikan dalam agama Islam untuk memilih antara berpuasa atau tidak berpuasa dalam kondisi-kondisi tertentu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Hukum Melaksanakan Puasa Ramadhan saat Perjalanan Jauh, Simak Ulasan Buya Yahya,
Bagi yang Berpuasa Wajib Tahu, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Batas Waktu Sikat Gigi dan Hukumnya |
![]() |
---|
Sudah Witir Saat Tarawih, Perlu Shalat Witir Lagi Usai Tahajud? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad |
![]() |
---|
Coba Minum Air Rendaman Buah Kurma Setiap Pagi, dr Zaidul Akbar Ungkap Manfaatnya |
![]() |
---|
Manfaat Air Rendaman Kurma untuk Kesehatan, dr Zaidul Akbar Sebut Rutin Diminum Nabi Setiap Pagi |
![]() |
---|
Ramadhan Berakhir, Ini Tanda-tanda Orang Mendapat Malam Lailatul Qadar Menurut UAS dan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.