Roisah Pengemis Meninggal Tinggalkan Uang Tunai Rp 300 Juta, Alasan Keluarga Tolak Warisan Korban

Penemuan harta tersebut diungkap oleh keluarganya setelah Roisah berpulang pada tanggal 15 Maret 2024.

Editor: Faisal Zamzami
Pixabay.com/iqbalnuri - Istimewa/TribunJatim.com
Sosok Roisah, Pengemis Meninggal Punya Uang Ratusan Juta di Rumah, Keluarga Sampai Kaget 

SERAMBINEWS.COM - Roisah, berusia 70 tahun, yang berasal dari Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, meninggalkan harta berupa uang tunai dengan jumlah mencapai ratusan juta rupiah setelah berpulang.

Penemuan harta tersebut diungkap oleh keluarganya setelah Roisah berpulang pada tanggal 15 Maret 2024.

Pengemis dari Kediri, Jawa Timur tersebut, diketahui meninggal dunia pada 15 Maret 2024 lalu.

Roisah diketahui menyimpan uang sebanyak Rp 300 juta di rumahnya hingga viral di media sosial.

Menurut Manon Kusiroto, Kepala Seksi Pelayanan Desa Dukuh, uang tersebut disimpan dalam kira-kira 50 buah tas dan kaleng-kaleng bekas di kediamannya.

Dalam sebuah wawancara via telepon dengan Kompas.com pada hari Kamis, tanggal 21 Maret 2024, Manon menyatakan, "Total harta ditaksir antara 200 hingga 300 juta rupiah. Saat ini, proses penghitungan masih berlangsung."

Roisah diketahui telah menjalani hidup sendirian selama bertahun-tahun di Desa Dukuh. 

Dia pernah ditemani oleh adik laki-lakinya selama pandemi Covid-19, namun adiknya tersebut telah meninggal.

Roisah telah hidup tanpa suami selama puluhan tahun dan memiliki seorang anak perempuan sebagai satu-satunya keturunan, yang telah berpisah dengannya sejak kecil. 

Anak tersebut kini memiliki cucu dan menetap bersama keluarganya di Kabupaten Blitar.

Menurut Manon, "Sehingga, pada dasarnya Bu Roisah hidup seorang diri di rumahnya."

Dalam kehidupan sehari-harinya, Roisah dikenal sering keluar rumah dengan pakaian yang lusuh, kadang-kadang meminta uang kepada warga dan sering berada di depan sebuah ATM di Ngadiluwih.

Dia juga terkenal sebagai pribadi yang sangat tertutup dan hanya berkomunikasi dengan beberapa warga tertentu. 

Roisah juga selalu menutup rapat pintu rumahnya setiap kali pulang.

"Secara kejiwaan, terdapat tanda-tanda gangguan. Itu tidak mungkin dilakukannya jika tidak ada gangguan. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved