Adik Korban Inses Peluk Kakak Kandung yang Menghamilinya, Nangis Minta Cepat Pulang: Aku Tunggu

RI juga meminta kakak kandungnya itu cepat pulang dan dirinya berjanji akan menunggu sang kakak kandung yang menghamilinya itu.

Editor: Faisal Zamzami
KOLASE/TRIBUN MEDAN
TANGIS Korban Inses di Bengkulu, Peluk Kakak Kandung yang Hamilinya Minta Cepat Pulang: Aku Tunggu 

"Untuk pelaku sudah diamankan, korban juga didampingi sekarang, masih pengembangan lebih lanjut," pungkasnya.

Disisi lain, Pekerja sosial Kementerian Sosial Diana Ekawati mengungkapkan, kejadian kakak hamili adik kandung ini diduga telah terjadi sejak tahun 2021 lalu.

Hingga tahun 2024, ternyata korban sudah hamil 3 kali. Di antaranya 2 kali keguguran dan pernah melahirkan seorang anak laki-laki pada tahun 2022.

Dari cerita korban, aksi bejat kakaknya itu telah terjadi sejak korban berusia 14 tahun.

Kemudian pada saat ini, korban kembali mengalami keguguran hingga akhirnya kasus kakak hamili adik kandung ini terkuak.

"Korban sudah pernah hamil, dua kali keguguran dan satunya sampai melahirkan. Sudah ada anaknya, laki-laki," jelas Diana pada TribunBengkulu.com.

Baca juga: Miris, Kakak Hamili Adik Kandung Sampai Tiga Kali, Diduga Orang Tua Ikut Tutupi Inses?

Korban Ditekan Keluarga

Pekerja sosial Kementerian Sosial Diana Ekawati kepada TribunBengkulu.com mengatakan, emosi RI tidak stabil dan tertekan setelah terungkapnya kasus inses Bengkulu ini.

Upaya orang tua RI yang terkesan ingin menutupi hubungan inses tersebut juga membuat pemulihan korban akan menjadi makin sulit.

"Trauma, anak ini secara tidak langsung ada penekanan dari pihak keluarga," kata Diana kepada TribunBengkulu.com.

Diana saat ini terus berupaya ingin mendampingi korban., meski korban memaksa pulang setelah diajak bicara orang tuanya.

Diana Juga terus merekam perbincangan dengan korban agar kasus ini bisa terus dilanjutkan dan korban mendapatkan penanganan yang tepat.

Kepada TribunBengkulu.com, Diana mengungkap bahwa pihaknya telah merencanakan korban untuk dijauhkan terlebih dahulu dari keluarganya untuk direhabilitasi.

Pekerja sosial juga ingin terus mendampingi hingga kesehatan mental dan fisiknya membaik.

Rehabilitasi juga diharapkan dapat memulihkan mental RI serta mengajarinya tentang perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved