Sebelum Dibunuh, Iwan Disuruh Serda Adan Pakai Seragam TNI, Kuras Uang Keluarga Korban 1,5 Tahun

Korban dipinjamkan baju dinas TNI bercorak hijau dan hitam milik tersangka yang sudah dibordir nama Iwan.

Editor: Faisal Zamzami
Tribun Medan
Kolase foto mendiang Iwan Sutrisman Telaumbanua dan terduga pelaku Serdan Adan Aryan Marsal (Tribun Medan) 

SERAMBINEWS.COM - Sebelum membunuh eks calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut (AL) Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), Serda Adan Marsal, anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut Lanal Nias, meminta Iwan mengenakan seragam TNI.

Korban dipinjamkan baju dinas TNI bercorak hijau dan hitam milik tersangka yang sudah dibordir nama Iwan.

Adan juga meminta agar Iwan membotaki kepalanya. 

Setelah itu, Adan mengambil foto Iwan dan mengirimkannya ke keluarga korban pada 22 Desember 2022.

Hal ini dilakukan Adan untuk menipu keluarga Iwan bahwa korban sudah lulus dan sedang melaksanakan pendidikan Bintara TNI AL di Sumatera Barat.

"Jadi korban disuruh pangkas botak, dipakaikan baju dinas, difoto, dan dikirim ke orangtuanya. Supaya apa, supaya orangtuanya enggak nelpon lagi karena anaknya sedang dalam pendidikan," kata Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias Mayor Laut Afrizal, Sabtu (30/3/2024).

Setelah mengirim foto korban, pada 24 Desember, korban dibunuh oleh Serda Adan bersama temannya warga sipil bernama Alvin.

Korban ditusuk beberapa kali pada bagian perutnya lalu mayat korban dibuang ke jurang di daerah Talawih, Sawahlunto, Sumatera Barat.

"Mungkin dia sudah ada niat membunuh dan di tanggal 24 dibawa dan dibunuh tidak ada kabar lagi. Gak bisa dihubungi," kata Afrizal.

Sebelumnya diberitakan, korban dibawa Adan ke Padang pada 16 Desember 2022 dengan alasan untuk tes masuk Bintara TNI Angkatan Laut (AL) di Sumatera Barat.

Hal ini menyusul kesepakatan antara tersangka dan keluarga korban yang siap membayar Rp 200 juta agar korban lulus Bintara TNI AL.

Bukannya lulus TNI, korban malah dibunuh. Bahkan, uang keluarga korban terus diminta meski anaknya sudah tewas dibunuh.

Adan telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal penipuan dan pembunuhan berencana pada 28 Maret 2024 oleh Denpom.

Afrizal mengatakan, pasca ditetapkan tersangka, Serda Adan telah dikirim ke Lantamal II Padang.

Proses hukum dan penyelidikan dilanjutkan oleh Lantamal II Padang karena lokasi kejadian juga berlangsung di sana.

"Karena kejadian di Padang, kami koordinasi dengan pimpinan sehingga hari Kamis 28 Maret kami berangkatkan ke Padang menggunakan pesawat Susi Air dikawal anggota Denpom Lanal Nias. Sekarang kasusnya ditangani Pom Lantamal II Padang dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Afrizal.

 

Serda Adan Kuras Uang Keluarga Korban 1,5 Tahun

 Oknum Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias, Serda Adan Aryan Marsal, menguras uang keluarga eks calon siswa (Casis) Bintara TNI AL, Iwan Sutrisman Telaumbanua (21), yang dibunuhnya.

Selama 1,5 tahun, Adan meminta uang ke keluarga Iwan dengan dalih untuk keperluan Iwan selama menjadi Bintara TNI AL di Padang, Sumatera Barat.

Yanikasi Telaumbanua (35), keluarga Iwan menjelaskan, pada 16 Desember 2022, Adan mengaku akan membawa Iwan ke Padang untuk mengikuti tes Bintara TNI AL. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

Sebelumnya, Iwan gagal lulus Bintara TNI AL. Salah satu keluarga kemudian menemui Adan dan meminta tolong agar Iwan bisa lulus.

Adan kemudian meminta uang Rp 200 juta dan berjanji meluluskan Iwan menjadi Bintara TNI AL di Padang.

 

Berselang sepekan, pada 22 Desember, Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu tampak rambutnya sudah digundul. 

Dari foto yang dikiri, keluarga semakin yakin Iwan telah lulus dan meraih cita-citanya.

”Kami sangat senang mendapat kabar kalau Iwan telah lulus TNI AL seperti cita-citanya dan cita-cita keluarga kami. Kami pun membuat pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan. Kami menganggapnya sebagai anak,” tutur Yanikasi, Sabtu (30/3/2024).

Setelah Iwan disebut Adam mengikuti pendidikan TNI AL, keluarga tidak pernah lagi berkomunikasi secara langsung.

Adan beralasan selama pendidikan, siswa tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga dan keluarga Iwan memaklumi.

Adan berulang kali meminta uang dan barang kepada keluarga Iwan. Termasuk, pada April 2023, Adan meminta dibelikan dua burung murai batu.

Dia menyebut, burung itu permintaan khusus dari pamannya di Lantamal II Padang, orang yang telah membantu kelulusan Iwan. Keluarga membeli burung itu dengan harga Rp 14 juta.

Adan kembali berbohong dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.

Empat orang keluarga Iwan diminta berangkat ke Satuan Pendidikan 1 Kodiklatal Tanjung Uban, Kepulauan Ria, untuk mengikuti pelantikan itu.

Adan lagi-lagi meminta uang Rp 3,7 juta agar bisa membeli tiket pesawat untuk mengikuti pelantikan.

 
Namun, di hari pelantikan yang disampaikan, Adan menghubungi keluarga Iwan bahwa pelantikan ditunda.

Iwan disebut terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan.

Total uang dan nilai barang yang diminta Adan mencapai Rp 240 juta.

Keluarga mulai curiga karena tidak pernah berkomunikasi dengan Iwan. 

Sementara, Adan selalu meminta uang ke keluarga Iwan.

Keluarga kemudian memutuskan melaporkan kasus itu ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024), hingga terungkap bahwa Iwan dibunuh Adan dan rekannya seorang warga sipil pada 24 Desember 2022 atau delapan hari setelah dibawa dari rumah korban.

Jenazah Iwan dibuang di Sawahlunto, Sumbar, dan hingga kini belum ditemukan.

Baca juga: VIDEO Keputusan Pentolan Hamas Rasional, Israel Teliti Cara Berpikir Yahya Sinwar Pakai AI

Baca juga: VIDEO - Safari Ramadhan Pemkab Bireuen Tahun Ini  Berakhir di Masjid At-Taqwa Pulo Juli

 

Baca juga: Satreskrim Polres Aceh Selatan Ungkap Praktik Penyalahgunaan BBM Bersubsidi Jenis Pertalite

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved