Internasional
Israel Dilanda Demo Terbesar Sejak Perang, Pengunjuk Rasa Menentang Pemerintahan Benjamin Netanyahu
N12 News Israel mengatakan, ini tampaknya merupakan demonstrasi terbesar sejak perang dimulai.
Yakni, pengecualian yang diberikan kepada siswa seminari Yahudi ultra-Ortodoks untuk wajib militer di negara tersebut.
Dengan tenggat waktu 31 Maret yang semakin dekat bagi pemerintah untuk membuat undang-undang guna menyelesaikan kebuntuan selama puluhan tahun mengenai masalah ini.
Netanyahu mengajukan permohonan pada menit-menit terakhir ke Mahkamah Agung pada minggu lalu atau penundaan 30 hari.
Sebagai bentuk akomodasi, Mahkamah Agung memberikan waktu kepada pejabat pemerintah hingga tanggal 30 April untuk menyampaikan argumen tambahan.
Namun, dalam keputusan sementara, mereka juga memerintahkan penangguhan pendanaan negara untuk mahasiswa seminari yang akan diwajibkan wajib militer mulai Senin.
Baca juga: VIDEO Ngeri, Anggota DPR Amerika Ingin Bom Nuklir Dijatuhkan ke Gaza Seperti Hiroshima dan Nagasaki
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih dan meneriakkan “pemilu sekarang”.
Pada konferensi pers di Yerusalem, Netanyahu mengatakan dia yakin solusi akan ditemukan.
Dia juga mengatakan bahwa mengadakan pemilu pada puncak perang, ketika dia mengatakan Israel sudah sangat dekat dengan kemenangan, akan melumpuhkan negara tersebut selama berbulan-bulan.
Di Tel Aviv, beberapa keluarga sandera dan pendukung mereka, memblokir jalan raya utama, memprotes apa yang mereka gambarkan sebagai kegagalan Netanyahu memulangkan orang yang mereka cintai.
Baca juga: 17 Orang Tewas dalam Serangan Udara Israel di Kota Rafah, Termasuk 4 Anak
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Puluhan Ribu Orang Unjuk Rasa Menentang Pemerintahan Netanyahu di Yerusalem
Adidas Bakal Naik Harga? Imbas Tarif AS Harga Produk di Amerika Naik Hingga Rp3,5 Triliun |
![]() |
---|
Trump Ngamuk! Gugat Wall Street Journal Rp160 Triliun Gara-Gara Nama Dicatut di Kasus Epstein |
![]() |
---|
Hakim AS Blokir Perintah Trump soal ICC, Sebut Langgar Kebebasan Berbicara |
![]() |
---|
Trump Frustasi dengan Putin, Jengkel karena Terus Membunuh di Ukraina, Pertimbangkan Lagi Sanksi |
![]() |
---|
Tarif AS Naik Lagi! Perang Dagang Jilid Dua di Depan Mata? China Ultimatum Amerika dan Sekutunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.